Tubuh manusia itu unik, terdiri dari unsur psikis (jiwa) dan fisik (raga). Kedua unsur ini membutuhkan suasana yang kondusif agar dapat berfungsi dengan baik. Suasana yang kondusif ini seakan-akan syarat agar sumber kekuatan atau energi kita tetap menyala. Ibarat lilin, jika berada dalam keadaan terbuka, berangin, dan lembab akan mudah padam, begitu juga tubuh manusia, dalam keadaan atau suasana yang tidak kondusif akan mudah lemah.
Lalu suasana seperti apa yang dibutuhkan tubuh manusia, agar dapat berfungsi sempurna. Berbagai sumber literatur menunjukkan bahwa ada 5 (lima) suasana yang kita butuhkan.
Konsep tentang kelima suasana itu sejalan dengan pemikiran bahwa
ada beberapa unsur kegiatan manusia yang dapat mempertahankan energi yaitu : unsur spiritual,
mental, intelektual, fisik dan finansial. Disingkat dengan akronim
SEMIFINAL.
1. Khusuk/khidmat (unsur spiritual)
2. Profesional/disiplin (unsur mental)
3. Belajar (unsur intelektual)
4. Segar Bugar (unsur fisik)
5. Sejahtera (unsur finansial)
Sehingga jika tubuh kita berada dalam suasana yang disebutkan di atas, atau kegiatan kita selalu melibatkan kelima unsur di atas, maka energi tubuh kita tidak akan cepat terkuras. Artinya energi kita akan bertahan lama, fit sepanjang masa.
Sabtu, 09 Juni 2012
Menu Penderita Hipertensi
Beginilah kalau darahnya super aktif. Perlu punya daftar makanan tersendiri.
1. Kentang Rebus
2. Sayur bayam
3. Sayur sop
4. Nasi Goreng
5. Ubi Rebus
6. Sayur buncis
7. Tahu
8. Tempe
9. Siomay
10. Ketoprak
Yang perlu digaris bawahi adalah bahwa semuanya TANPA GARAM atau dibatasi secara ketat.
Ada yang punya saran lebih banyak enggak?
1. Kentang Rebus
2. Sayur bayam
3. Sayur sop
4. Nasi Goreng
5. Ubi Rebus
6. Sayur buncis
7. Tahu
8. Tempe
9. Siomay
10. Ketoprak
Yang perlu digaris bawahi adalah bahwa semuanya TANPA GARAM atau dibatasi secara ketat.
Ada yang punya saran lebih banyak enggak?
6 KEKUATAN DAHSYAT DALAM DIRI MANUSIA
1. Kekuatan Impian
Untuk memperoleh hal-hal terbaik dalam kehidupan ini, setiap kita harus memiliki impian dan tujuan hidup yang jelas.
Tanpa impian dan tujuan, kehidupan kita akan berjalan tanpa arah dan akhirnya kita tidak menyadari dan tidak mampu mengendalikan ke mana sesungguhnya kehidupan kita akan menuju.
2. Kekuatan dari Fokus
Fokus adalah daya (power) untuk melihat sesuatu termasuk masa depan, impian, sasaran atau hal-hal lain seperti kekuatan dan kelemahan dalam diri, peluang di sekitar kita, sehingga lebih jelas dan mengambil langkah untuk mencapainya.
3. Kekuatan Disiplin Diri
Pengulangan adalah kekuatan yang dahsyat untuk mencapai keunggulan. Kita adalah apa yang kita lakukan berulang-ulang. Menurut filsuf Aristoteles, keunggulan adalah sebuah kebiasaan.
Kebiasaan terbangun dari kedisiplinan diri yang secara konsisten dan terus-menerus melakukan sesuatu tindakan yang membawa pada puncak prestasi seseorang. Kebiasaan kita akan menentukan masa depan kita.
4. Kekuatan Perjuangan
Setiap manusia diberikan kekuatan untuk menghadapi kesulitan dan penderitaan. Justru melalui berbagai kesulitan itulah kita dibentuk menjadi ciptaan Tuhan yang tegar dalam menghadapi berbagai kesulitan dan kegagalan.
Seringkali kita lupa untuk belajar bagaimana caranya menghadapi kegagalan dan kesulitan hidup, karena justru kegagalan itu sendiri merupakan unsur atau bahan yang utama dalam mencapai keberhasilan atau kehidupan yang berkelimpahan.
5. Kekuatan Pembelajaran
Salah satu kekuatan manusia adalah kemampuannya untuk belajar. Dengan belajar kita dapat menghadapi dan menciptakan perubahan dalam kehidupan kita. Dengan belajar kita dapat bertumbuh hari demi hari menjadi manusia yang lebih baik. Belajar adalah proses seumur hidup. Sehingga dengan senantiasa belajar dalam kehidupan ini, kita dapat terus meningkatkan taraf kehidupan kita pada aras yang lebih tinggi.
6. Kekuatan Pikiran
Pikiran adalah anugerah Tuhan yang paling besar dan paling terindah. Dengan memahami cara bekerja dan mengetahui bagaimana cara mendayagunakan kekuatan pikiran, kita dapat menciptakan hal-hal terbaik bagi kehidupan kita.
Sumber:
http://www.facebook.com/duniapustaka
Kamis, 07 Juni 2012
Buah Pisang bisa sembuhkan nyeri otot leher
Rendahnya kadar mineral tertentu di dalam tubuh terutama kalium atau kalsium bisa memicu terjadinya kejang otot. Efek ini akan menjadi lebih buruk jika seseorang mengalami dehidrasi di waktu yang bersamaan.
Pisang mengandung mineral kalium yang tinggi yang bisa mengembalikan keseimbangan elektrolit dan mengurangi kontraksi otot yang menyakitkan. Selain itu pisang juga mengandung kadar lemak dan kolesterol yang rendah serta tinggi vitamin dan mineral. Mengkonsumsi buah pisang, istirahat yang cukup, dan konsumsi cairan yang tepat bisa menjadi obat yang sederhana dan efektif untuk mengatasi nyeri pada leher. Selain itu ada beberapa makanan yang mengandung kalium dengan kadar tinggi yaitu jus jeruk, tomat, kismis atau kentang yang dipanggang bersama kulitnya.
Sebuah pisang berukuran sedang memiliki kandungan kalium sebanyak 422 miligram. Sedangkan tingkat asupan harian untuk orang dewasa adalah 4700 miligram kalium. Sedangkan bagi atlet asupannya lebih tinggi karena untuk menghindari nyeri otot.
Tetapi jika rasa sakit atau nyeri di leher tidak juga berkurang atau justru menjadi lebih buruk, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter. Karena bisa jadi nyeri yang muncul bukan karena otot yang tegang, melainkan sebagai gejala dari masalah kesehatan yang lebih serius. Terutama jika rasa nyeri semakin menyebar ke lengan atau bahu.
http://colbinkumara.wordpress.com/2011/07/01/buah-pisang-bisa-sembuhkan-nyeri-otot-leher/
Penyebab, Pemicu, Fakta & Cara mengobati Sakit Kepala!
Berbagai Penyebab Sakit Kepala!
Hampir
setiap orang pernah merasakan nyeri atau sakit kepala. Data menunjukkan
bahwa 90% populasi manusia pernah mengalami gangguan ini sekali atau
dua kali dalam setahun. Sakit kepala juga menjadi alasan terbanyak kedua
seseorang untuk mengunjungi dokter.
Penyebab dan macam sakit kepala
memang cukup banyak. Karenanya, mengetahui dengan pasti penyebab dan
jenisnya merupakan langkah awal untuk penyembuhannya. Berikut ini
beberapa jenis gangguan nyeri kepala yang sering di derita:
• Sakit kepala karena tegang.
Gejalanya diawali dengan ketegangan di otot leher, bahu, dan tengkorak
akibat tekanan emosional. Sakitnya selalu berawal dari kepala belakang,
merambat ke depan, lalu ke kedua sisi kepala.
• Sakit kepala migren.
Umumnya sakit kepala yang dirasakan lebih berat ketimbang sakit kepala
akibat ketegangan. Migren selalu dirasakan pada satu sisi kepala saja
dan sering juga di belakang salah satu mata. Maka muncullah istilah
“sakit kepala sebelah”. Penderita migren pada wanita kira-kira tiga kali
lebih banyak dibandingkan dengan pria. Penyebabnya terutama karena
perubahan hormonal.
• Sakit kepala dengan beragam gejala.
Gangguan ini terutama menyerang kaum pria. Gejalanya berupa nyeri luar
biasa dan umumnya terfokus di sekitar rongga mata dengan mata berair dan
hidung meler.
• Sakit kepala pasca-trauma.
Ini sering muncul sebagai dampak dari suatu kecelakaan, meski hanya
terjadi sedikit cedera di kepala. Rasa sakitnya kadang-kadang muncul
setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah cedera dan dapat
berlangsung sampai setahun setelah trauma.
• Sakit kepala alergi.
Gangguan ini sering ditemani dengan gejala hidung meler, mata berair,
dan kerongkongan sakit. Kemunculannya dapat ditimbulkan oleh makanan
tertentu atau segala sesuatu yang bisa menimbulkan alergi.
• Sakit kepala sinus.
Gangguan ini mudah diketahui dari gejalanya. Lubang hidung tertutup satu
atau keduanya dan nyeri meluas ke atas pipi dan dahi. Bagian-bagian
tersebut terasa sangat peka sehingga disentuh saja akan kontan terasa
nyeri.
Di samping sakit kepala yang
penyebabnya spesifik itu, ada pula sakit kepala yang timbul semata-mata
sebagai gejala sekunder dari kondisi tubuh yang tidak beres dan
memerlukan penanganan medis.
Petunjuk berikut ini bisa dijadikan acuan untuk memecahkan masalah sakit kepala, yaitu:
• Jika sakit kepala dirasakan lebih parah di pagi hari ketimbang siang hari, pertanda adanya tekanan darah tinggi.
• Bila sakit kepala dibarengi oleh rasa nyeri di mata, telinga atau gigi, menunjukkan terjadinya infeksi.
• Seandainya sakit kepala selalu
terjadi setelah melakukan tugas yang mengandalkan indera penglihatan
seperti membaca atau menjahit, pertanda ada ketidakberesan pada mata.
• Tumor, stroke, atau mungkin
sulit tidur dapat menjadi penyebab sakit kepala mendadak yang amat
nyeri. Akibatnya, tubuh terasa lemah dan dibarengi dengan penglihatan
yang kabur. Sakit kepala ini berawal sebagai nyeri kecil dan semakin
parah di pagi hari. Diperlukan pemeriksaan sesegera mungkin untuk
mengetahui penyebabnya.
• Jika sakit kepala dibarengi
dengan demam dan leher pegal, kemungkinan Anda terserang meningitis.
Penanganan medis sangat diperlukan.
• Bila sakit kepala muncul
tiba-tiba dan sangat nyeri, pertanda adanya pembuluh darah arteri di
otak yang pecah. Hal ini dapat mengancam jiwa. Penanganan medis harus
segera dilakukan.
Ketahuilah Penyebab Sakit Kepala
1. Ketegangan emosional
Beban
pekerjaan yang terlalu berat sering sekali memicu rasa nyut nyut di
kepala. Faktanya, semua hal yang menimbulkan ketegangan atau stres akan
membuat kita lebih mudah terserang sakit kepala atau migren. Sakit
kepala yang disebabkan oleh ketegangan emosional ini disebut sakit
kepala fungsional atau tension headache.
Gejalanya diawali dengan
ketegangan di otot leher, bahu, dan tengkorak akibat tekanan emosional.
Sakitnya selalu berawal dari kepala belakang, merambat ke depan, lalu ke
kedua sisi kepala. Pijatan ringan di bagian tersebut bisa mengurangi
sakit kepala, namun setelah beberapa saat keluhan akan kembali muncul.
2. Perubahan Hormonal
Sakit
kepala yang diakibakan karena perubahan hormonal ini biasanya berupa
sakit kepala berat yang terjadi di salah satu sisi kepala. Umumnya sakit
kepala ini dirasakan lebih berat ketimbang sakit kepala akibat
ketegangan. Penderita migren pada wanita kira-kira tiga kali lebih
banyak dibandingkan dengan pria. Penyebabnya terutama karena perubahan
hormonal.
3. Udara panas
Kenaikan
suhu udara seringkali menyebabkan timbulnya migren atau sakit kepala
berat. Dalam sebuah studi diketahui 7,5 persen responden mengalami sakit
kepala saat udara panas.
4. Aroma yang terlalu kuat
Pernahkah
Anda merasa pusing gara-gara mencium aroma parfum? Aroma bau yang kuat,
bahkan yang wangi, umumnya menyebabkan kepala pusing. Belum diketahui
mengapa hal ini terjadi, namun para ahli menduga bau yang memiliki aroma
kuat merangsang sistem saraf. Selain parfum, bau cat, bunga, atau debu,
sering menyebabkan kepala berdenyut.
5. Aksesori rambut
Cara
kita memperlakukan rambut bisa berpengaruh kepada kepala. Mengikat
rambut terlalu kencang bisa membuat jaringan tisu di kepala menjadi
tegang dan mengundang sakit kepala. Bando, jepit rambut, juga topi yang
terlalu sempit akan menyebabkan efek yang sama.
6. Olahraga
Olahraga
yang terlalu berat, termasuk juga hubungan seks, juga bisa menyebabkan
sakit kepala. Kegiatan fisik yang berlebihan bisa membuat pembuluh darah
di kepala dan leher bengkak dan tertekan. Sakit kepala yang disebabkan
olahraga atau seks lebih mudah menyerang orang yang sering terkena
migren.
7. Postur tubuh
Bukan
hanya olahraga memeras keringat yang bisa menyebabkan tekanan pada otot
leher dan kepala. Postur tubuh yang terbentuk dari kebiasaan
sehari-hari pun bisa menimbulkan sakit kepala. Sebut saja kebiasaan
duduk dengan posisi bahu membungkuk, duduk tanpa sandaran, menatap
monitor komputer yang posisinya terlalu tinggi atau rendah, atau
mengapit telepon antara kuping dan pundak. Bila akhir-akhir ini Anda
sering diserang sakit kepala, saatnya memperbaiki postur tubuh Anda
sehari-hari.
8. Trauma
Sakit
kepala Ini sering muncul sebagai dampak dari suatu kecelakaan, meski
hanya terjadi sedikit cedera di kepala. Rasa sakitnya kadang-kadang
muncul setelah berminggu-minggu atau berbulan-bulan setelah cedera dan
dapat berlangsung sampai setahun setelah trauma.
9. Keju
Pemicu
sakit kepala sebelah, alias migren, yang paling sering adalah keju,
termasuk cheddar, blue cheese, mozzarella dan parmesan. Penyebabnya
adalah tyramine, yang terbentuk dari protein yang sudah dipecah, yang
ada dalam keju. Makin panjang proses makanan atau minuman, makin banyak
tyramine yang dikandungnya.
10. Red wine
Tyramine
juga bisa kita temukan dalam red wine dan minuman keras. Alkohol yang
terkadung dalam minuman itu akan meningkatkan aliran darah ke otak,
sehingga kepala pun terasa pusing.
11. Melewatkan makan siang
Perut
kosong gara-gara tak sempat makan siang pada sebagian orang kerap
menyebabkan sakit kepala. Selain pusing, perut kosong juga membuat gula
darah turun, akibatnya tubuh terasa lemas. Segeralah makan siang dengan
gizi seimbang. Hindari mengonsumsi makanan manis, seperti cokelat untuk
mengisi perut kosong. Gula dari makanan manis akan membuat gula darah
melambung untuk kemudian turun lebih rendah lagi.
12. Alergi
Gangguan
ini sering ditemani dengan gejala hidung meler, mata berair, dan
kerongkongan sakit. Kemunculannya dapat ditimbulkan oleh makanan
tertentu atau segala sesuatu yang bisa menimbulkan alergi.
13. Rokok
Merokok
termasuk dalam penyebab sakit kepala, bukan cuma terhadap orang yang
merokok, tetapi juga perokok pasif di sekitarnya. Kandungan nikotin akan
menyebabkan pembuluh darah ke otak menyempit, akibatnya aliran darah ke
otak berkurang.
14. Kafein
Orang-orang
yang sering sakit kepala biasanya bersahabat dengan kopi. Kafein memang
bisa menjadi kawan sekaligus lawan. Faktanya, beberapa jenis obat sakit
kepala mengandung kafein di dalamnya. Namun di lain pihak, kafein juga
bisa menyebabkan sakit kepala.
15. Sinus
Sakit
kepala sinus memiliki gangguan yang mudah diketahui dari gejalanya.
Lubang hidung tertutup satu atau keduanya dan nyeri meluas ke atas pipi
dan dahi. Bagian-bagian tersebut terasa sangat peka sehingga disentuh
saja akan kontan terasa nyeri.
Itulah lima belas hal yang mampu
memicu sakit kepala. Beberapa diantaranya mungkin tidak Anda sadari
mampu menimbulkan sakit kepala yang teramat sangat. Oleh karena itu,
yang terpenting adalah untuk tetap menjaga kondisi tubuh agar selalu fit
dengan menerapkan pola hidup sehat sedari sekarang. Apabila sakit
kepala yang terjadi terus menerus terjadi dan tidak mempan dengan
mengguanakn obat penghilang sakit kepala, ada baiknya Anda segera
berkonsultasi dengan dokter.
Pusing alias sakit kepala bagi banyak
orang sudah jadi kebiasaan sehari-hari. Penasaran soal ada apa di balik
pusing kepala? 11 fakta ini mungkin bisa sedikit mengurangi pusing anda.
Pusing selalu datang tiba-tiba.
Di kantor, di rumah, atau ketika masih di perjalanan. Sebabnya juga tak
selalu sama, bahkan kadang tidak jelas apa penyebabnya. Duh, makin
pusing jadinya!
Nah, jangan bingung dulu.
Sebelas fakta soal pusing yang dilansir health24, Selasa (20/3/2007) ini
mungkin bisa sedikit memberi pencerahan:
1. Pada masa Yunani kuno sakit
kepala diobati dengan meminum teh beraroma peppermint. Selain teh,
ramuan campuran camomile, rosemary, dan lavender juga dipercaya dapat
mengurangi rasa sakit kepala ringan. Campuran kentang, kol, dan bawang
untuk mengompres kepala juga sering digunakan.
2. Sakit kepala karena serangan
balik. Sakit jenis ini terjadi karena seseorang terlalu banyak meminum
obat sakit kepala. Sakit ini tak akan berhenti sampai orang tersebut
menghentikan obat-obat sakit kepala yang biasa diminumnya. Konsumsi obat
sakit kepala yang terlalu sering bisa merusak ginjal dan hati.
3. Asumsi yang mengatakan migren
adalah penyakit turunan memang nggak sepenuhnya salah. Anak-anak yang
mengalami migren umumnya memiliki salah satu keluarga dekat yang
mengalami hal sama. Jika salah satu orang tua mengalami migren, maka
anaknya memiliki 50% kemungkinan sering terserang migren alias sakit
kepala sebelah. Tapi jika kedua orang tua penderita migren maka
kemungkinannya naik sampai 75%.
4. Sakit kepala umumnya tidak
berbahaya. Memang sakit kepala menimbulkan rasa tidak nyaman yang amat
sangat dan kadang-kadang membuat seseorang tak berdaya, tapi umumnya
sakit kepala tidak berbahaya. Sakit kepala ringan semacam ini bisa
disembuhkan oleh obat pusing yang tersedia di supermarket atau berbaring
sejenak di ruangan gelap.
5. Pusing karena puasa
disebabkan karena rendahnya gula darah. Faktor lain penyebab pusing
antara lain, stress, polusi, suara gaduh, merokok, kilatan cahaya, dan
beberapa jenis makanan penyebab pusing.
6. Migren sangat berhubungan
dengan naik-turunnya hormon. Banyak wanita yang terserang migren
beberapa hari sebelum menstruasi. Sebagian wanita lainnya justru
menderita migren ketika datang bulan. Wanita lebih banyak menderita
migren ketimbang pria.
7. Gaya hidup yang sehat adalah
solusi utamanya. Tidak merokok, jangan banyak minum alkohol, tidur yang
cukup, makanan sehat, dan olahraga ringan setiap hari dijamin bisa
membuat seseorang bebas sakit kepala. Lain halnya kalau memang Anda
menderita penyakit bawaan yang bisa menyebabkan sakit kepala.
8. Pusing karena ketegangan otot
adalah yang paling sering terjadi. Otot leher dan bahu yang tegang
sangat berpotensi menyebabkan pusing. Kalau sudah begini, sakitnya bisa
berlangsung berhari-hari.
9. Pria lebih sering menderita
sakit kepala berkepanjangan ketimbang wanita. Sakit kepala ini biasanya
muncul pada jam yang sama di beberapa hari secara teratur. Sakit kepala
semacam ini bisa membuat seseorang tak berdaya. Tapi umumnya pusing ini
hanya bertahan paling lama 90 menit. Perokok dan seseorang yang hobi
minum alkohol biasanya kerap menderita pusing semacam ini.
10. Pusing karena es krim bukan
sekadar mitos. Mengkonsumsi makanan pencuci mulut yang dingin atau
setengah membeku juga bisa mengakibatkan sakit kepala. Pusing semacam
ini disebabkan oleh ketegangan pembuluh darah akibat serangan dingin
dari es krim. Gangguan aliran darah ini bisa mengakibatkan pembengkakan
pembuluh darah.
11. Beberapa makanan pemicu
sakit kepala antara lain, cokelat, keju kuning, produk-produk susu,
daging merah, ekstrak sayuran, dan makanan yang tinggi kandungan
monosodium glutamate dan alkohol. Tapi reaksi seseorang tak selalu sama,
semuanya tergantung metabolisme tubuh orang tersebut.
Cara Alami Atasi Sakit Kepala
Ugh...sakit
kepala lagi! Apakah Anda tidak khawatir terlalu sering mengkonsumsi
obat warung jika mengalami keluhan sakit kepala? Selain menenggak obat,
ada cara alami untuk mengatasinya. Simak tips berikut ini.
Jika Anda tiba-tiba mengalami
gangguan kesehatan kemudian hari bisa jadi itu disebabkan oleh obat
sakit kepala yang sering Anda konsumsi. Padahal pemicu timbulnya sakit
kepala bisa dari mana saja. Terlalu lama duduk di depan AC atau
komputer, syaraf tegang, badan kecapean atau stres bisa saja membuat
Anda sakit kepala.
Untuk menghindari rusaknya
jaringan kesehatan kita, ada baiknya kita mengurangi konsumsi obat-obat
sakit kepala dan mencoba mengatasinya dengan cara alami. Ada beberapa
langkah yang bisa Anda lakukan, diantaranya seperti di bawah ini.
1. Mungkin Anda terlalu tegang.
Sakit kepala bisa disebabkan letak leher tidak benar yang menyebabkan
pegal. Cobalah kompres dahi dan leher bagian belakang Anda dengan kain
hangat. Bisa juga Anda kompreskan kain tersebut ke bagian kepala yang
terasa sakit. Rasa hangat yang dihantarkan oleh kompres bisa membantu
mengendurkan ketegangan.
2. Kebiasaan minum teh ada
baiknya. Namun kandungan kafein yang dibawa oleh teh dan kopi bisa
menjadi memicu munculnya sakit kepala. Ada baiknya Anda mengurangi
jumlah teh dan kopi yang Anda konsumsi setiap harinya.
3. Coba lakukan pemijatan
syaraf. Pijat telapak tangan Anda, khususnya di bagian tengah jari
telunjuk dan ibu jari. Pijat secara perlahan dan cobalah untuk relaks.
4. Dehidrasi mendatangkan sakit
kepala. Terkadang sakit kepala bisa menjadi tolak pengukur sakit kepala.
Usahakan untuk menjaga kadar air dalam tubuh Anda dengan mengkonsumsi
air putih. Setiap harinya tubuh kita setidaknya memerlukan 8 gelas air
putih. Sudahkah Anda menjalankannya dan mencegah tubuh Anda mengalami
dehidrasi? Ketika sakit kepala telah menyerang, munimlah air putih
hangat untuk mengurangi rasa sakit.
5. Jika Anda langganan sakit
kepala, ada baiknya Anda meminum suplemen makanan. Usahakan suplemen
tersebut mengandung kalsium dan magnesium. Jika kebutuhan kalsium dan
magnesium dalam tubuh Anda tercukupi, dijamin ketegangan otot Anda akan
berkurang.
6. Meditasi dapat membantu
mengatasi ketegangan otot dan saraf sehingga rasa sakit kepala dapat
dikendalikan. Untuk menguasai tehnik meditasi yang baik tentunya Anda
harus banyak berlatih. Saat Anda mengisi waktu istirahat, usahakan Anda
juga mengistirahatkan pikiran.
7. Posisi duduk saat Anda
melakukan pekerjaan atau sedang asyik di depan komputer bisa saja
menjadi penyebab sakit kepala. Perbaiki posisi duduk Anda. Usahakan
jangan menempatkan punggung terlalu rendah. Hal ini dapat menyebabkan
sakit pada bagian lain seperti otot leher dan bahu yang menegang dan
membantu prosesnya terjadi sakit kepala.
8. Gunakan aroma terapi untuk
relaksasi Anda. Setelah menyelesaikan semua pekerjaan, ada baiknya Anda
berendam di air hangat dengan menggunakan aroma chamomile atau lavender.
Meletakkan aroma terapi di kamar tidur Anda juga bisa mengurangi
ketegangan setelah menghadapi semua kesibukan.
Jangan anggap sepele sakit
kepala. Jika tak bisa diatasi lagi, Anda harus berhati-hati. Untuk
memastikannya, konsultasikan penyakit sakit kepala Anda kepada dokter.
[detik.com]
Tips Mengatasi Migren
Penyebab
migren hingga kini belum dapat dipastikan, karena itulah, migren belum
ada obatnya. Padahal, saat terserang migren, kepala terasa mau pecah dan
seperti tertusuk-tusuk benda tajam. Sungguh menyakitkan.
Migren perlu dikelola agar
serangannya tidak mengacaukan aktivitas dan produktivitas. Anda perlu
mencari tahu faktor-faktor pemicu migren, sehingga bisa dihindari.
1. Tetaplah berolahraga secara rutin
Jika
serangan migren terjadi saat berolahraga, catat aktivitas yang baru
dilakukan, apa yang Anda makan sebelumnya, dan keadaan cuaca hari itu.
2. Jaga pola tidur yang rutin
Tidur terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa memicu migren.
3. Hindari stres sebisa mungkin
Banyak penderita mendapatkan migren setelah melalui peristiwa yang menekan.
4. Jaga pola makan
Makanlah
secara teratur dan selingi dengan makanan ringan. Hindari makanan
dengan pemanis buatan, nitrat, kafein. Teh, kopi, alkohol, MSG, coklat
juga diduga sebagai pemicu migren.
5. Menstruasi
Faktor
pemicu lainnya yang patut jadi tersangka adalah siklus menstruasi,
rangsangan visual yang intensif misalnya pantulan sinar matahari dan
cahaya yang amat terang.
Bila Anda diserang migren, atasi
dengan cara istirahat dan tidur di kamar yang gelap serta tenang.
Kompres bagian kepala yang sakit dengan air dingin untuk menyempitkan
pembuluh darah.
Melawan Serangan Pegal dan Nyeri Otot
Kompas.com - Sehabis menyelesaikan tumpukan pekerjaan di kantor atau sepulang bepergian dan menempuh kemacetan, rasa nyeri dan pegal sering datang menyerang. Padahal aktivitas yang dilakukan tidak berat.
Nyeri otot dan pegal-pegal adalah pertanda tubuh kita sudah terlalu letih dan butuh dilenturkan. Menurut dr.Michael Triangto, Sp.KO, pakar kebugaran dan olahraga, nyeri otot tidak harus disebabkan oleh aktivitas fisik yang berat.
"Duduk lama menyetir mobil di saat macet, seharian di depan komputer, berdiri terlalu lama, atau memakai sepatu hak tinggi bisa menyebabkan nyeri otot. Terutama pada otot penopang tubuh seperti leher, bahu, siku, pinggang, dan lutut," paparnya dalam sebuah acara bertajuk Terus Aktif Tanpa Nyeri Otot yang diadakan oleh Panadol di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ada sekitar 650 otot yang membantu tubuh untuk bergerak. Otot terdiri dari serat yang dapat berkontraksi sehingga mampu memanjang dan memendek untuk menghasilkan gerakan. Tendon menghubungkan otot dengan tulang.
Penggunaan otot melebihi kemampuannya akan berakibat terjadinya terkilir, disebut juga dengan otot yang tertarik. Sementara itu penggunaan yang berlebihan bagian tubuh tertentu dapat menyebabkan cedera otot ringan. Otot bukannya kehilangan kekuatannya tetapi terasa nyeri.
"Nyeri otot terjadi karena gerakan berlebihan atau tidak seimbang. Akibatnya, otot mengejang setelah berkontraksi dalam waktu lama tanpa henti. Kondisi itu muncul karena relaksasi otot sangat kurang dan pergerakan tubuh terbatas atau statis," papar dokter yang berpraktik di klinik Slim and Health Sport Therapy ini.
Ia menjelaskan, nyeri otot dan pegal adalah dua hal yang berbeda. "Rasa pegal timbul karena penumpukan asam laktat, sementara nyeri hanya terjadi pada otot-otot tertentu saja dan penyebabnya lebih jelas, misalnya karena gerakan berulang dan statis atau karena trauma," imbuhnya.
Sementara itu persendian berfungsi untuk melancarkan seluruh gerakan yang terjadi pada tubuh kita. Jika kondisi persendian tidak baik, otomatis kinerja tubuh ikut menurun.
Dijelaskan oleh Michael, pada dasarnya tubuh memiliki daya untuk beradaptasi dengan suatu kesalahan. "Cidera ringan atau berat bisa menyebabkan peradangan sehingga otot dan jaringan ikat memendek. Sebenarnya ini merupakan cara tubuh agar bagian itu bisa beristirahat," paparnya.
Pemendekan yang terjadi di otot-otot itu terjadi tanpa disadari dan lama kelamaan akan membuat kita tidak nyaman melakukan suatu gerakan sehingga lingkup gerak pun menurun. "Karena otot-otot terasa kaku kita jadi tidak leluasa bergerak," katanya.
Terapi pemanasan
Meski keluhan nyeri datang dan pergi tetapi sulit mengabaikan rasa tidak nyaman pada otot dan tubuh. Di samping bisa menggangggu dalam aktivitas sehari-hari, tidak jarang nyeri yang hebat bisa membuat kita sulit bergerak.
Meski begitu, jangan buru-buru minum obat penghilang rasa nyeri karena nyeri otot dan pegal-pegal sebenarnya bisa ditangani sendiri, bahkan bisa sembuh sendiri dengan beristirahat.
Michael menyerankan agar kita tidak terbiasa meminum obat pereda nyeri. "Sebenarnya dengan kompres saja sudah cukup, atau jika ingin memakai obat sebaiknya pilih yang topikal atau dioles," katanya.
Perawatan sendiri di rumah dengan menggunakan sarana hangat, seperti mandi air hangat, kompres hangat, atau penggunaan koyo hangat, dapat mengurangi gejala otot sakit dan radang.
"Pada prinsipnya semua benda yang dipanaskan akan memuai, termasuk otot yang memendek tadi. Sementara itu sifat panas yang dihasilkan akan melancarkan aliran darah sehingga asam laktat lebih mudah dibawa. Penyembuhan nyeri dan pegal pun lebih cepat," katanya.
Koyo atau tempelan yang mengandung menthol atau pun glycol salicylate, terbukti efektif memberikan efek pemanasan lebih lama dan menghilangnya gejala nyeri pada otot.
Cara lain untuk mencegah nyeri otot dan sendi dalah melakukan latihan peregangan setiap hari. Selain menjaga kebugaran tubuh secara umum, olahraga juga efektif melancarkan sirkulasi darah dan menguatkan otot. Kendati demikian, bila keluhan nyeri otot dan sendi tidak juga hilang, sebaiknya konsultasikan pada dokter untuk mencari penyebabnya.
Nyeri otot dan pegal-pegal adalah pertanda tubuh kita sudah terlalu letih dan butuh dilenturkan. Menurut dr.Michael Triangto, Sp.KO, pakar kebugaran dan olahraga, nyeri otot tidak harus disebabkan oleh aktivitas fisik yang berat.
"Duduk lama menyetir mobil di saat macet, seharian di depan komputer, berdiri terlalu lama, atau memakai sepatu hak tinggi bisa menyebabkan nyeri otot. Terutama pada otot penopang tubuh seperti leher, bahu, siku, pinggang, dan lutut," paparnya dalam sebuah acara bertajuk Terus Aktif Tanpa Nyeri Otot yang diadakan oleh Panadol di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ada sekitar 650 otot yang membantu tubuh untuk bergerak. Otot terdiri dari serat yang dapat berkontraksi sehingga mampu memanjang dan memendek untuk menghasilkan gerakan. Tendon menghubungkan otot dengan tulang.
Penggunaan otot melebihi kemampuannya akan berakibat terjadinya terkilir, disebut juga dengan otot yang tertarik. Sementara itu penggunaan yang berlebihan bagian tubuh tertentu dapat menyebabkan cedera otot ringan. Otot bukannya kehilangan kekuatannya tetapi terasa nyeri.
"Nyeri otot terjadi karena gerakan berlebihan atau tidak seimbang. Akibatnya, otot mengejang setelah berkontraksi dalam waktu lama tanpa henti. Kondisi itu muncul karena relaksasi otot sangat kurang dan pergerakan tubuh terbatas atau statis," papar dokter yang berpraktik di klinik Slim and Health Sport Therapy ini.
Ia menjelaskan, nyeri otot dan pegal adalah dua hal yang berbeda. "Rasa pegal timbul karena penumpukan asam laktat, sementara nyeri hanya terjadi pada otot-otot tertentu saja dan penyebabnya lebih jelas, misalnya karena gerakan berulang dan statis atau karena trauma," imbuhnya.
Sementara itu persendian berfungsi untuk melancarkan seluruh gerakan yang terjadi pada tubuh kita. Jika kondisi persendian tidak baik, otomatis kinerja tubuh ikut menurun.
Dijelaskan oleh Michael, pada dasarnya tubuh memiliki daya untuk beradaptasi dengan suatu kesalahan. "Cidera ringan atau berat bisa menyebabkan peradangan sehingga otot dan jaringan ikat memendek. Sebenarnya ini merupakan cara tubuh agar bagian itu bisa beristirahat," paparnya.
Pemendekan yang terjadi di otot-otot itu terjadi tanpa disadari dan lama kelamaan akan membuat kita tidak nyaman melakukan suatu gerakan sehingga lingkup gerak pun menurun. "Karena otot-otot terasa kaku kita jadi tidak leluasa bergerak," katanya.
Terapi pemanasan
Meski keluhan nyeri datang dan pergi tetapi sulit mengabaikan rasa tidak nyaman pada otot dan tubuh. Di samping bisa menggangggu dalam aktivitas sehari-hari, tidak jarang nyeri yang hebat bisa membuat kita sulit bergerak.
Meski begitu, jangan buru-buru minum obat penghilang rasa nyeri karena nyeri otot dan pegal-pegal sebenarnya bisa ditangani sendiri, bahkan bisa sembuh sendiri dengan beristirahat.
Michael menyerankan agar kita tidak terbiasa meminum obat pereda nyeri. "Sebenarnya dengan kompres saja sudah cukup, atau jika ingin memakai obat sebaiknya pilih yang topikal atau dioles," katanya.
Perawatan sendiri di rumah dengan menggunakan sarana hangat, seperti mandi air hangat, kompres hangat, atau penggunaan koyo hangat, dapat mengurangi gejala otot sakit dan radang.
"Pada prinsipnya semua benda yang dipanaskan akan memuai, termasuk otot yang memendek tadi. Sementara itu sifat panas yang dihasilkan akan melancarkan aliran darah sehingga asam laktat lebih mudah dibawa. Penyembuhan nyeri dan pegal pun lebih cepat," katanya.
Koyo atau tempelan yang mengandung menthol atau pun glycol salicylate, terbukti efektif memberikan efek pemanasan lebih lama dan menghilangnya gejala nyeri pada otot.
Cara lain untuk mencegah nyeri otot dan sendi dalah melakukan latihan peregangan setiap hari. Selain menjaga kebugaran tubuh secara umum, olahraga juga efektif melancarkan sirkulasi darah dan menguatkan otot. Kendati demikian, bila keluhan nyeri otot dan sendi tidak juga hilang, sebaiknya konsultasikan pada dokter untuk mencari penyebabnya.
Sabtu, 02 Juni 2012
Do’a untuk Pengantin Baru
“Barakallahu laka wa baraka ‘alaik, wa jama’a bainakuma fi khair”
Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang mahupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan”
(HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibn Majjah)
Do’a ini diperuntukan kepada saudara/i-ku yang dalam waktu ke depan akan melengkapi setengah diennya. Semoga Allah Swt memberikan berkah, bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warrahmah. Mudah-mudahan lahir generasi terbaik di zamannya, “li qulli marhalahatin rijalluha!”
Sumber :
http://denfathurrahman.wordpress.com/2009/12/31/doa-untuk-pengantin-baru/
Jumat, 01 Juni 2012
Rahasia Ismul A'zham
Ismul A'zham adalah Nama Allah Yang Paling Agung
Sayyid
yang mulia Alikhan Az-Zirazi (ra) mengatakan dalam kitabnya "Al-Kalim
Ath-Thayyib": Ismul A'zham, nama Allah yang paling agung adalah Asma
Allah yang dimulai dengan lafazh "Allah" dan diakhiri dengan kata
"Huwa", dan pada huruf-hurufnya tidak ada huruf manqûth (yang bertitik),
tidak berubah bacaannya, baik yang bisa dii'rab maupun yang tidak bisa
dii'rab. Ismul A'zham terdapat di dalam Al-Qur'an, dalam lima ayat dan
lima surat. Yaitu dalam surat Al-Baqarah, Ali-Imran, An-Nisa', Thaha,
dan At-Taghabun.
Syeikh
Al-Maghrabi mengatakan: Barangsiapa yang menjadikan wirid lima ayat
tersebut, dan mengulang-ulang setiap hari sebanyak sebelas kali, Allah
akan segera memberi kemudahan dalam segala urusannya, baik urusan
akhirat maupun dunia, insya Allah. Lima ayat tersebut terdapat di dalam:
Pertama: Al-Baqarah 255(Ayat Kursi):
Ketiga: Surat An-Nisa: 87
Keempat: Surat Thaha: 8
Kelima: Surat At-Taghabun: 13
(Dikutip dari kitab Mafatiful Jinan, bab 1, hlm107). (tokoku99.com)
Yang berminat doa Ismul A'zham ini secara lengkap: tek ayat, bacaan tek latinnya dan terjemahannya, silahkan download di sini
Sumber:
http://www.tokoku99.com/product-islami/artikel-islami/383-rahasia-ismul-azham-.html
Amalan-Amalan Bulan Rajab dan Nishfu Sya’ban
Setelah ada
keterangan sebelum ini mengenai cara memperingati hari-hari Allah swt.
dan lain sebagainya didalam bab Maulidin (kelahiran) Nabi saw., maka kami ingin
mengutip berikut ini kemuliaan bulan/malam nishfu Sya’ban dan bulan Rajab.
Didalam Islam telah dikenal adanya hari-hari, bulan-bulan yang di muliakan oleh
Allah swt. umpamanya hari Jum’at, bulan Ramadhan, bulan Haji dan lain
sebagainya. Allah swt. akan lebih meluaskan Rahmat dan Karunia-Nya melebihi
daripada hari-hari atau bulan-bulan biasa. Dengan demikian siapa yang beramal
sholeh pada waktu-waktu tersebut lebih besar harapannya Allah swt. akan
mengampunkan dosanya dan do’anya dikabulkan oleh-Nya
Amalan-amalan
pada bulan Rajab
Alasan-alasan
dan dalil-dalil yang telah dikemukakan untuk memperkokoh keabsahan kemuliaan,
keutaman bulan dan malam nishfu Sya’ban, pada dasarnya memperkuat juga
keabsahan kemuliaan dan keutamaan bulan Rajab. Lepas dari itu semua,
kami ingin mengutip dan mengumpulkan ,secara singkat, riwayat-riwayat mengenai
kemuliaan dan amalan pada bulan Rajab berikut ini. Keterangan yang muktamad
tentang bulan Rajab adalah bahwa bulan itu termasuk bulan-bulan yang
dihormati dan dimuliakan, atau dalam Al-Qur’an di sebut sebagai Asyhurul
Hurum, yaitu, Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muhar- ram dan Rajab.
Dalam
bulan tersebut, Allah swt. melarang peperangan dan ini merupakan tradisi yang
sudah ada jauh sebelum turunnya syariat Islam. Allah swt berfirman dalam surat
At-Taubah: 36 sebagai berikut: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah
adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit
dan bumi, diantaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama
yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat
itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun
memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang
yang bertakwa”.
Didalam
surat Al-Maidah:2, Allah swt.berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman
janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan lah melanggar
kehormatan bulan-bulan haram”.
Empat
bulan haram itu di sebutkan juga dalam sabda Rasulullah saw. berikut ini:
“Sesungguhnya zaman telah berputar seperti pada hari penciptaan langit dan
bumi, setahun terdapat dua belas bulan dan empat di antaranya adalah bulan
haram dan tiga diantaranya berturut-turut, yaitu dzul qa’dah, dzul hijjah,
muharram dan rajab mudhar yang berada di antara jumadil awal, jumadil akhir dan
sya’ban”.(HR.Bukhari dan Muslim).
Imam
al-Qurtubi didalam tafsir-nya bahwa Nabi saw. sendiri pernah menegaskan
bahwa “bulan Rajab itu adalah bulan Allah, yaitu bulan Ahlullah. Dan di katakan
penduduk (mukmin) Tanah Haram itu Ahlullah karena Allah yang memelihara dan
memberi kekuatan kepada mereka”.(al-Qurtubi, Jami’ Ahkam al-Qur’an, juz.6, hlm
326).
Bulan-bulan
haram memiliki kedudukan yang agung, dan bulan Rajab termasuk salah satu dari
empat bulan tersebut. Dinamakan bulan-bulan haram karena diharamkan nya
berperang di bulan-bulan itu kecuali musuh yang memulai. Hadits dari Anas bin
Malik r.a. berkata; “Bahwa Rasulullah saw. apabila masuk bulan Rajab
selalu berdo’a, ‘Allahuma bariklana fii rajab wa sya’ban, wa balighna
ramadan.’ Artinya, ‘ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan Sya’ban;
dan sampaikan kami ke bulan Ramadan’ “. (HR.Ahmad dalam Musnad-nya juz
1: 259 hadits no 2346 dan Tabrani). Hadits ini disebutkan dalam banyak
keterangan, seperti dikeluarkan oleh Abdullah bin Ahmad di dalam kitab Zawaa’id
al-Musnad (2346). Al-Bazzar didalam Musnadnya –sebagaimana disebutkan
dalam kitab Kasyf al-Astaar– (616); Ibnu As-Sunny didalam ‘Amal al-Yawm Wa
al-Lailah (658); Ath-Thabarany didalam (al-Mu’jam) al-Awsath (3939). Kitab
ad-Du’a’ (911). Abu Nu’aim didalam al-Hilyah (VI:269). Al-Baihaqy di dalam
Syu’ab (al-Iman) (3534). Kitab Fadhaa’il al-Awqaat (14). Al-Khathib al-Baghdady
di dalam al-Muwadhdhih (II:473).
Diriwayatkan
dari Mujibah al-Bahiliyah, Rasulullah bersabda; “Puasalah pada
bulan-bulan haram (mulia)”. (Riwayat Abu Dawud, Ibnu Majah, dan
Ahmad).
Imam
Ath-Thabrani meriwayatakan hadits dari Abu Hurairah ra “bahwa Nabi saw. tidak
menyempurnakan puasa sebulan setelah Ramadhan kecuali pada Rajab dan Sya’ban.”
(ibid, hlm 161 juz 9 hadits no. 9422).
Al-Syaukani
dalam Nailul Authar, (dalam pembahasan puasa sunat) sabda Nabi saw.,
‘Bulan Sya’ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan kebanyakan
orang’, itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga
disunnahkan melakukan puasa didalamnya. Ditulis juga oleh al-Syaukani, dalam Nailul
Authar, bahwa Ibnu Subki meriwayatkan dari Muhamad bin Manshur al-Sam’ani
yang mengatakan bahwa tidak ada hadits yang kuat (baca; lemah) yang
menunjukkan kesunnahan puasa Rajab secara khusus. Disebutkan juga bahwa
Ibnu Umar memakruhkan puasa Rajab (walau pun ia dibantah oleh Asma’
binti Abu Bakar), sebagaimana Abu Bakar al-Tarthusi yang mengatakan bahwa
puasa Rajab adalah makruh, karena tidak ada dalil yang kuat. Namun demikian,
sesuai pendapat al-Syaukani, bila semua hadits yang secara khusus
menunjuk kan keutamaan bulan Rajab dan disunnahkan puasa didalamnya
kurang kuat untuk dijadikan landasan, maka hadits-hadits yang umum
(seperti yang tercantum diatas) itu cukup menjadi hujah atau landasan.
Disamping itu, karena juga tidak ada dalil yang kuat yang memakruhkan
puasa dibulan Rajab.
Puasa/Shaum
dibulan Rajab dibolehkan (ibahah) ber dasarkan hadits shahih.. Tetapi tidak
satu pun dalil-dalil shahih dari Rasulallah saw. yang menentukan/
menetapkan tanggal-tanggal tertentu (seperti 1 Rajab, 17 Rajab, 27
Rajab, dan sebagainya), semua hadits berkenaan dengan tanggal-tanggal
tersebut adalah dha’if atau maudhu’ sehingga tidak bisa
dijadikan hujjah. Sebagian sahabat dan salafus-shalih memakruhkan jika
berpuasa Rajab sebulan penuh dan sebagian lainnya tidak
memakruhkannya.
Hadits
shahih tentang hal tersebut adalah; Imam Muslim meriwayatkan dalam shahih-nya:
“Telah menceritakan pada kami Abubakar bin Abi Syaibah, telah menceritakan pada
kami Abdullah bin Numairih, telah menceritakan pada kami Ibnu Numair, telah
menceritakan pada kami ayah kami, telah mencerita kan pada kami Utsman bin
Hakim Al-Anshari berkata: ‘Aku bertanya pada Sa’id bin Jubair tentang puasa
Rajab dan kami saat itu sedang berada di bulan Rajab’, maka ia menjawab:
Aku mendengar Ibnu Abbas berkata: ‘Adalah Nabi berpuasa (di bulan Rajab)
sampai kami berkata nampaknya beliau akan berpuasa (bulan Rajab) seluruhnya,
lalu beliau tidak berpuasa sampai kami berkata: Nampaknya beliau tidak akan
berpuasa (bulan Rajab) seluruhnya’“. (Albani sendiri dalam Al-Irwa’
mengatakan: Hadits ini di-takhrij oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya (VI/139)
dan Ahmad (I/26). Saya (Albani) katakan: Bahkan hadits ini juga di-takhrij oleh
Imam Abu Ya’la dalam Al-Musnad (VI/156, no. 2547); Al-Baihaqi dalam
Al-Kubra’ (IV/906); dan dalam Syu’abul Iman (VIII/316, no. 3638).
Kendati
pun demikian, ada pula hadits-hadits lain yang memakruhkan berpuasa
dibulan Rajab, jika berpuasa satu bulan penuh (Al-Baihaqi dalam Syu’abul
Iman (VIII/330, no. 3653). Ibnu Umar termasuk yang memakruhkan berpuasa
di bulan Rajab walau pun ia dibantah oleh Asma’ binti Abubakar (HR.
Ahmad dalam Al-Musnad I/180, no. 176; Al-Baihaqi dalam Al-Kubra’ III/893).
Diriwayatkan bahwa Umar bin Khaththab ra juga tidak menyukai puasa dibulan
Rajab (namun kedudukan haditsnya diperbincangkan, karena ada Rijal yang tidak
dikenal) (HR. At-Thabrani dalam Al-Ausath (XVI/427 no. 7851), tetapi Imam
Al-Haitsami mengomentari hadits ini: “Dalam sanadnya ada Hasan bin Jablah dan
aku tidak menemukan orang yang menyebutkan tentang siapa dia ini, selebihnya
Rijal-nya Tsiqat.” (Majma’ Az-Zawa’id, III/191).
Imam
al-Baihaqi meriwayatkan dari Imam Syafi’i, berbunyi: “Telah sampai kepada kami
bahwa Asy-Syafi’i mengatakan: ‘Sesungguhnya do’a itu mustajab pada lima
malam: malam juma’at, malam ‘Idul Adha, malam ‘Idul Fithri, malam pertama
bulan Rajab dan malam nisfu Sya’ban’ “. (al-Baihaqi, Sunan al-Kubra, 1994,
Maktabah Dar al-Baz: Makkah al-Mukarramah, juz.3 hlm 319). Masih banyak hadits
yang beredar mengenai beramal sholeh pada bulan Rajab dan Sya’ban yang tidak
kami kemukakan disini.
Berdasarkan
keterangan tadi, jelaslah kepada kita bahwa bulan Sya’ban dan bulan Rajab
mempunyai dalil-dalil yang tersendiri. Sumber-sumber hukum Islam dan
keterangan baik para ulama Salaf mau pun Khalaf telah memberitahu bahwa
terdapat hadits-hadits yang shohih, hasan, mursal, marfu’, maudhu’, dhaif,
dhaif jiddan (amat lemah) tentang amalan-amalan seputar bulan Sya’ban
dan Rajab. Begitu juga banyak hadits yang beredar mengenai keutamaan bulan
Sya’ban dan bulan Rajab.
Oleh
karenanya, kita tidak bisa pukul sama rata bahwa semua hadits tentang
amalan ibadah pada bulan Sya’ban dan Rajab itu palsu, dhoif ….dan tidak
ada yang shohih atau hasan. Setiap isu dan dalil harus dipahami
secara menyeluruh lagi mendalam agar kita tidak tersesat dari landasan yang
benar. Jangan lagi pada malam atau bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah swt.
yang masih ada dalilnya, pada hari-hari biasa saja tidak ada larangan
untuk sholat sunnah, puasa atau berdo’a kepada Allah swt., selama
sholat sunnah (yang hanya berniat sholat saja) tidak dikerjakan pada
waktu-waktu yang di makruhkan oleh agama (ump. seusai sholat Shubuh, seusai
sholat ‘Ashar dan sebagainya yang disebutkan dalam kitab-kitab fiqih), begitu
juga puasa sunnah (hanya berniat puasa saja) tidak boleh diamalkan pada
hari-hari yang dilarang menurut ahli Fiqih. Karena firman Allah swt.; ‘Berdo’alah
pada-Ku Aku akan mengabul- kannya” juga firman-Nya “Dirikanlah sholat
untuk mengingatKu”. Dalam ayat ini tidak dibatasi lafadh do’a yang
harus dibaca, begitu juga tidak dibatasi hanya sholat wajib saja.
Sedangkan mengenai puasa sunnah (yang hanya berniat puasa saja) banyak hadits
yang meriwayatkan.
Semua
ibadah yang diamalkan karena Allah swt. itu adalah baik, malah
amalan-amalan yang dikerjakan pada zaman jahiliyyah pun bisa kita tiru
kalau mengandung kebaikan dan tidak bertentangan dengan syari’at Islam. Sebagai
contoh satu hadits yang diriwayatkan Al-Hakim dari Nubaisyah ra.; “Seorang
lelaki bertanya kepada Nabi saw., ‘Wahai Rasulallah, kami memberi persembahan
(kepada berhala) di zaman jahiliyah, apa yang harus dilakukan di bulan
Rajab ini? Beliau saw. menjawab: ‘Sembelihlah binatang ternak karena
Allah, dibulan apapun, lakukanlah kebaikan karena Allah dan berilah
makanan’”. Imam Al-Hakim mengatakan: ‘Isnad hadits ini adalah shohih
tetapi tidak dikeluarkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam shohih mereka
berdua’. (Abu Abdillah al-Hakim, al-Mustadrak ala Sahihain, 1990, Cetakan
pertama, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah : Beirut, juz 4, hlm
263).
Misalnya
ada hadits Nabi saw. –sudah tentu tidak mungkin– yang melarang umatnya
berpuasa atau beramal sholeh di bulan Sya’ban dan Rajab, hadits ini akan
diteliti betul-betul oleh para ulama, karena jelas bertentangan dengan
hadits-hadits lain yang menganjurkan orang berpuasa dan sholat sunnah disamping
yang wajib dan beramal sholeh setiap waktu!! Imam Syaukani sendiri dalam Nailul
Authar berkata: “Tidak ada dalil yang kuat yang memakruhkan puasa
dibulan Rajab begitu juga tidak ada hadits yang kuat (baca;
lemah) yang menunjukkan kesunnahan puasa Rajab secara khusus”. Dengan
demikian amalan ibadah puasa bulan Rajab serta amalan ibadah memperbanyak
sholat sunnah atau berdzikir adalah amalan mubah, yang sudah pasti juga
mendapat pahala dari Allah swt.. Karena semua amalan baik walau pun kecil pasti
akan dicatat juga sebagai kebaikan, begitu juga amalan buruk walau pun kecil
pasti akan dicatat juga sebagaik keburukan (Al-Zalzalah:7-8)! Begitu juga
menurut kaidah ulama hadits yang dhoif boleh diamalkan bila mengandung
Fadhail ‘Amal. Wallahu a’lam.
Marilah
kita semua tidak saling cela mencela sesama muslim hanya masalah amalan sunnah
atau mubah. Orang yang tidak mau beramal pada bulan yang mulia itu juga tidak
ada salahnya begitu pun juga orang yang ingin beramal pada bulan yang mulia itu
akan mendapat pahala. Karena tidak ada satu amalan yang baik (sholat,
berdzikir, berdo’a dan lain-lain) yang tidak diberi pahala oleh Allah swt. Hal
ini banyak difirmankan oleh Allah swt. dan diriwayatkan dalam hadits Nabi saw.
Yang tidak dibolehkan oleh syari’at ialah merubah atau menambah
amalan-amalan pokok yang telah digariskan/ditetapkan oleh syariat agama.
(Umpama sholat Shubuh sengaja 3 raka’at dll). Semoga dengan kutipan singkat dan
sederhana mengenai bulan/nishfu Sya’ban atau bulan Rajab ini, bisa memberi
manfaat bagi diri dan keluarga kami khususnya serta semua ummat muslimin, amin.
Begitu juga dengan adanya firman-firman Allah swt. dan hadits Rasulallah
saw.serta wejangan-wejangan para ulama pakar yang tertulis dibuku ini, kita
bisa ambil kesimpulan bahwa semua perbuatan kebaikan, dengan cara
bagaimanapun, asal tidak keluar dari syariat dan tidak merubah hukum-hukum
pokok agama, itu adalah baik/mustahab apalagi yang mendatangkan
mashlahat/kebaikan malah dianjurkan oleh agama.Dan yang penting lagi orang
tidak mensyari’atkan/ mewajibkan amalan sunnah tersebut.
Insya
Allah, tidak ada nash/hukum yang jelas untuk mengharamkan atau melarang
amal kebaikan yang telah kami kemukakan diwebsite ini malah sebaliknya cukup
banyak dalil –baik secara langsung maupun tidak langsung– yang menganjurkan
untuk beramal kebaikan. Arti atau makna yang dimaksud kebaikan
dalam agama itu luas sekali. Janganlah kita sendiri yang membatasinya, sehingga
dengan mudah mengambil satu hadits tentang suatu amalan kemudian hadits ini
digunakan dalil untuk melarang/ mengharamkan amalan
lainnya!
Insya
Allah dengan adanya dalil-dalil di website ini, tentang suatu amalan yang telah
diuraikan oleh ulama-ulama pakar berdasarkan ayat-ayat Ilahi dan hadits
Nabi saw., kebingungan kita bisa teratasi. Dengan demikian amalan-amalan
seperti; Tawassul, Tabarruk, kumpulan majlis dzikir, peringatan-peringatan
keagamaan dan lain sebagainya bisa lebih lancar jalannya. Karena semua itu
adalah sebagian dari syiar agama !
Bulan
Sya’ban/malam nishfu Sya’ban
Bulan Sya’ban
adalah termasuk bulan suci atau mulia dan cukup dikenal di kalangan kaum
muslimin karena banyak riwayat hadits yang mengemukakan kemuliaan bulan
tersebut.
Nama Sya’ban
adalah salah satu nama bulan dari 12 bulan Arab lainnya yaitu satu bulan sebelum
bulan Ramadhan. Sedangkan yang dimaksud nishfu (pertengahan) Sya’ban
yaitu tanggal 15 bulan Sya’ban, sedangkan malam nishfu Sya’ban yaitu mulai
waktu Maghrib pada tanggal 14 Sya’ban. Banyak hadits Hasan yang dipandang
mu’tamad oleh para ulama pakar mengenai keutamaan bulan Sya’ban dan malam
nishfu Sya’ban, diantaranya, Hadits dari ‘Aisyah:
مَا رَأيْتُ رَسُوْل
الله .صَ. : إسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍِ قَطُّ, إلاَّ شَهْرَ رَمَضَانَ ,
وَمَا رَأيْتَهُ فِىْ شَهْرٍ
كْثَـَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
“Tidak terlihat
olehku Rasulallah saw. berpuasa satu bulan penuh, kecuali pada bulan Ramadhan,
dan tidak satu bulan yang hari-harinya lebih banyak dipuasakan Nabi daripada
bulan Sya’ban”. (Bukhari dan Muslim)
Riwayat dari
Usamah bin Zaid ra. katanya :
قُلْتُ : يَا
رَسُوْلُ اللهِ لَمْ أرَاكَ تَصُومُ مِنْ شَهِْرمِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ
شَعْبَان؟
قَالَ ذَالِكَ شَهْرُْ يَغْفَلُ النَّاسُ عَنْهُ ,
بَيْنَ رَجَبَ وَ رَمَضَانَ وَهُوَ شَهْـرٌ تُرْفَعُ بِهِ
الأعْمَال اِلَى رَبِّ العَالَمِيْنَ
فَأحِبُّ اَنْ يُرْفَع عَمَلِى وَأنَا
صَائِمٌ.
Artinya: “Tanya
saya: ‘Ya, Rasulallah kelihatannya tidak satu bulan pun yang lebih banyak anda
puasakan dari Sya’ban’. Ujar Nabi; ‘Bulan itu sering dilupakan orang,
karena letaknya antara Rajab dan Ramadhan, sedang pada bulan itulah (bulan
Sya’ban) diangkatnya amalan-amalan kepada Allah Rabbul ‘alamin.
Maka saya ingin amalan saya dibawa naik selagi saya dalam berpuasa’ ”.
(HR.Abu Daud dan Nasa’i dan disahkan oleh Ibnu Khuzaimah)
Hadits dari
Ummu Salamah ra., katanya: ‘Belum pernah aku melihat Nabi saw. berpuasa dua
bulan berturut-turut terkecuali di bulan Sya’ban dan
Ramadhan”. (HR. Tirmidzi dengan sanad Hasan)
Abu Dawud
mengemukakan hadits dari Abdullah bin Abi Qais dari Aisyah ra. sebagai berikut:
“Bulan yang paling disukai Rasulullah saw. ialah berpuasa di bulan Sya’ban.
Kemudian beliau menyambung puasanya hingga ke Ramadhan”. (Sulaiman bin
al-Asy’at al-Sijistani, Sunan Abu Daud, t.th, Dar al-Fikr : Beirut , hlm 323 juz
2)
Hadits lainnya
adalah riwayat al-Nasa'i dan Abu Dawud (dan dishohihkan oleh Ibnu Huzaimah):
"Usamah berkata pada Nabi saw, 'Wahai Rasulullah, saya tak melihat engkau
melakukan puasa (sunat) sebanyak yang engkau lakukan dalam bulan Sya'ban'.
Rasul menjawab: 'Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang
dilupakan oleh kebanyakan orang'’ “.
Hadits dari
Imran Ibnu Hushain ra. bahwasanya Nabi saw. pernah berkata pada seseorang
lelaki; “Apakah engkau pernah berpuasa sebagian dari bulan Sya’ban ini?
Jawab lelaki itu: ‘Tidak ‘. Sabda Nabi saw.: ‘Jika engkau telah menyelesaikan
bulan Ramadhan, maka puasalah dua hari sebagai puasa pengganti bulan
Sya’ban’ “. (HR. Bukhori dan
Muslim)
Mengenai nishfu
Sya’ban yang diriwayatkan Tirmudzi didalam An-Nawadir dan oleh
Thabarani serta Ibnu Syahin dengan sanad Hasan (baik), berasal dari
‘Aisyah ra. yang menuturkan bahwa Rasulallah saw. pernah menerang- kan bahwa:
هَذِهِ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ يَغْفِرُ الله ُ المُسْتَغْفِرِيْنَ
, وَ يَرْحَمُ المُسَْتَرْحِمِيْنَ وَ يُؤَخِّرُ أهْلَ الحِقدِ عَلَى
حِقْدِهِمْ
Artinya: “Pada malam nishfu Sya’ban ini Allah mengampuni
orang-orang yang mohon ampunan dan merahmati mereka yang mohon rahmat serta
menangguhkan (akibat) kedengkian orang-orang yang dengki”.
Disekitar
hadits terakhir diatas ini beredar sejumlah hadits lainnya yang memandang
mustahab/baik kegiatan menghidupkan (ihya) pada malam nishfu tersebut.
Diantaranya; hadits riwayat Ibnu Majah dari Amirul mukminin Ali kw.;
Hadits riwayat Ibnu Majah, Tirmidzi dan Ahmad dari ‘Aisyah ra., riwayat Ibnu
Majah dan Ahmad dari Abu Musa ra. dan sebagainya. Terkabulnya do’a yang
dipanjatkan pada malam tersebut lebih besar harapannya dan pada bulan itulah di
angkatnya amalan-amalan kepada Allah Rabbul
‘alamin.
Hadits yang
dikemukakan oleh ulama yang diandalkan golongan pengingkar
ini yaitu Syeikh al-Albani (dalam silsilah al-Ahadits al-Sahihah,
No. 1144) yaitu: “Allah melihat kepada hamba-hambaNya pada malam nishfu
Sya’ban, maka Dia ampuni semua hamba-hambaNya kecuali musyrik (orang yang
syirik) dan yang bermusuh (orang benci
membenci)”.
Hadits dari
‘Aisyah ra: “Suatu malam Rasulullah salat, kemudian beliau bersujud panjang,
sehingga aku menyangka bahwa Rasulullah telah diambil, karena curiga maka aku
gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Setelah Rasulullah usai
salat beliau berkata: ‘Hai A’isyah engkau tidak dapat bagian’?. Aku menjawab:
‘Tidak ya Rasulullah, aku hanya berpikiran yang tidak-tidak (menyangka Rasulullah
telah tiada) karena engkau bersujud begitu lama’. Beliau bertanya: ‘Tahukah
engkau, malam apa sekarang ini’. ‘Rasulullah yang lebih tahu’, jawabku. ‘Malam
ini adalah malam nisfu Sya’ban, Allah mengawasi hambanya pada malam ini,
maka Dia memaafkan mereka yang meminta ampunan, memberi kasih sayang
mereka yang meminta kasih sayang dan menyingkirkan orang-orang yang dengki‘
“(HR. Baihaqi). Menurut perawinya hadits ini mursal (ada rawi yang tidak
sambung ke sahabat), namun cukup
kuat.
Dalam hadits
Ali kw, Rasulullah bersabda: “Malam nisfu Sya’ban, maka hidupkanlah dengan
salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun kelangit dunia
pada malam itu, Allah bersabda: ‘Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni,
orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan
cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing’”. (H.R. Ibnu Majah
dengan sanad lemah).
Ingat sekali
lagi bahwa para Ulama berpendapat bahwa hadits lemah dapat digunakan untuk
Fadhail ‘Amal (keutamaan amal). Walaupun sebagian hadits-hadits tersebut
tidak shahih, namun melihat dari hadits-hadits lain yang menunjukkan keutamaan
bulan Sya’ban, dapat diambil kesimpulan bahwa malam Nisfu Sya’ban jelas
mempunyai keutamaan dibandingkan dengan malam-malam
lainnya..
Menurut seorang
ahli ilmu Ibn Thawus dalam buku ‘Iqbal’, riwayat dari Kumail bin Ziyad
Nakha’i (sahabat Imam Ali bin Abi Thalib kw.), yang katanya: “Pada suatu hari,
saya duduk di Masjid Basrah bersama maulana Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib
kw., membicarakan hal nishfu Sya’ban. Ketika beliau ditanya tentang firman
Allah swt dalam surat Ad-Dukhaan: 4:
فِيْهَا
يُفْرَقُ كُلُّ أمْرٍ حَكِيْمٍ
Artinya: “Pada
malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah”
Amirul Mukminin
mengatakan bahwa ayat ini mengenai malam nishfu Sya’ban, orang yang beribadat
dimalam itu, tidak tidur, dan membaca do’a Hadrat Hidr as. akan lebih besar
harapan diterima do’anya. Ketika beliau pulang kerumahnya, dimalam itu, saya
menyusulnya. Melihat saya, Imam Ali bertanya: ‘Apakah keperluan anda kemari’?
Jawab saya; ‘Saya kemari untuk mendapat- kan do’a Hadrat Hidr’. Beliau
mempersilahkan saya duduk seraya berkata: ‘Ya, Kumail, apabila anda menghafal
do’a ini dan membacanya setiap malam Jum’at, cukuplah itu untuk melepaskan anda
dari kejahatan, anda akan ditolong Allah swt., diberi rezeki, dan do’a ini akan
makbul. Ya, Kumail, lamanya per sahabatan serta kekhidmatan anda, menyebabkan
anda dikarunia nikmat dan kemuliaan untuk
belajar’.
Dalam Mafatih,
muhaditts besar Al-Qummi, yang dikutip dalam Mishbah-ul-Mutahajjid,
disebutkan bahwa do’a Hadrat Hidr adalah do’a terbaik, dan termasyhur sebagai
do’a hadrat hidr, serta Imam Ali kw, berkata pada Kumail untuk membacanya di
malam nishfu Sya’ban dan setiap malam Jum’at. Dikatakan bahwa do’a ini dapat
memperluas pintu rezeki dan melawan niat jahat
musuh.
Disamping do’a
hadrat hidr tersebut ada do’a malam nishfu Sya’ban yang masyhur/terkenal
juga diriwayatkan oleh Abu Syaibah di dalam Al-Mushannif dan oleh
Abu Dunya didalam Ad-Dua, berasal dari Ibnu Mas’ud ra. Juga ada hadits
dari Ibnu Umar yang mengatakan,‘ Seorang hamba Allah yang memanjatkan
do’a do’a itu, Allah pasti meluaskan penghidupannya (rezekinya). Ibnu
Jarir, Ibnul Mundzir dan At-Thabarani meriwayatkan juga hadits tersebut
dengan lafadh (versi) tidak jauh berbeda.
Banyak berita
riwayat yang menerangkan, bahwa orang yang memanjatkan do’a malam nishfu
Sya’ban ini akan diluaskan rezekinya dan sebagainya. Juga beberapa sumber
rujukan yang mengisnadkan sebagian isi do’a nishfu dari Umar bin Khattab ra..
Sebagian isi do’a yang diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud antara lain berbunyi: ’Ya
Allah, jika Engkau telah menyuratkan nasibku..dan seterusnya’. Bagi yang
ingin mengetahui lafadh do’a ini, bisa baca pada kitab majmu’ syarif
yang banyak dijual pada toko-toko buku agama. Keterangan-keterangan demikian
ini tentu atas dasar taufiq atau persetujuan dari Nabi saw..
Sebab tidak ada kewenangan pada seorang sahabat atau lainnya untuk
memberitahu suatu imbalan pahala yang bersifat ghaib kalau tidak dari
Nabi saw.. Jadi do’a-do’a nishfu Sya’ban baik yang dari Imam Ali kw.(do’a
Hadrat Hidhr) serta dari sahabat-sahabat Nabi lainnya sudah terkenal di
kalangan para salaf, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang menyangkal atau
mensesatkannya, kecuali golongan pengingkar ini!
Cara ibadah,
berdo’a yang dilakukan oleh kaum muslimin pada malam nishfu Sya’ban itu
bermacam-macam:
Ibadah dan
berdo’a pada malam Nishfu Sya’ban walau pun bermacam-macam tapi makna dan
intinya sama yakni bermohon kepada Allah swt. untuk kebaikan didunia
dan akhirat. Ada yang shalat sunnah enam rakaat pada waktu antara maghrib
dan Isya’, banyak hadits yang tidak diragukan ke benarannya mensunnahkan shalat
enam raka’at tersebut. Jika seorang hamba Allah bertawassul kepada-Nya melalui
shalat enam raka’at itu, sungguhlah bahwa tawassul yang dilakukannya itu adalah
amalan shalih, dan itu tidak dapat disangkal. Karena itu sama halnya
orang yang melakukan sholat Hajat, yaitu shalat sunnah yang dengan bulat
dibenarkan oleh semua umat
Islam.
Cara ibadah
lainnya yaitu berdo’a dengan tawassul membaca surat Yaasin pada malam nishfu
Sya’ban ini, setiap setelah baca Yaasin sekali langsung disambung dengan do’a
(kalimat doanya lihat bawah) dan hal yang sama ini diulangi sampai tiga kali.
Bacaan pertama dengan niat agar diampuni dosa-dosanya oleh Allah swt.,
bacaan yang kedua dengan niat agar Allah swt. menjauhkan dari berbagai
kesusahan dan bacaan yang ketiga dengan niat agar Allah swt. menjauhkan
dari rasa minder/rendah diri terhadap manusia (Istighna ‘anin Naas). Ini semua
tidak lain merupakan tawassul kepada Allah swt. dengan Kitab Suci-Nya, dengan
firman-Nya dan dengan kesucian sifat-sifat-Nya.
Sebagaimana
yang telah kami kemukakan bahwa para ulama sepakat keshohihan dari hadits
Rasulallah saw tentang riwayat 3 orang yang tertutup di goa, yang berdoa
kepada Allah swt sambil bertawassul dengan amal kebaikan yang pernah
diamalkannya. Kemudian Allah swt mengabulkan doa mereka ini. Nah,
kalau bertawassul dengan amal kebaikan tsb. dibolehkan dan mustajab doanya,
apalagi tawassul dengan firman Allah swt yaitui membaca surah Yasin sebelum
berdoa kepada Allah swt, insya Allah lebih besar lagi harapan doa kita
dikabulkan oleh Allah swt.
Kalimat Doa
nishfu Sya'ban:
{{ ALLAAHUMMA YAA
DZAL MANNI WALAA YUMANNU ‘ALAIKA YAA DZAL JALAALI WAL IKRAAM, YAA DZATH THAULI
WALIN’AAM, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, DHAHRUL LAAJIIN, WA JAARUL MUSTAJIIRIIN, WA
AMAANUL KHAA IFIIN, ALLAAHUMMA IN KUNTA KATABTA NII ‘INDAKA FII UMMIL KITAABI
SYAQIYYAN AW MAHRUUMAN AW MATHRUUDAN AW MUQTARRAN ‘ALAYYA FIR RIZQI, FAMHULLAA
HUMMA BI FADLLIKA SYAQAAWATII WA HIRMAANII WA THARDII WAQ TITAARI RIZQII WA
ATS-BITNII INDAKA FII UMMIL KITAABI SA’IIDAN MARZUUQAN MUWAFFAQALLIL KHAIRAAT.
FA INNAKA QULTA WA QAULUKAL HAQQU FII KITAABIKAL MUNAZZALI ‘ALAA NABIYYIKAL
MURSALI, YAMHUL LAAHUMAA YASYAA U WA YUTSBITU WA ‘INDAHUU UMMUL KITAAB. ILAAHII
BITTAJALLIL AA’DHAMI FII LAILATIN NISHFI MIN SYAHRI SYA’BAANIL MUKARRAMIL LATII
YUFRAQU FIIHAA KULLU AMRIN HAKIIM WA YUBRAM, ISHRIF ‘ANNII MINAL BALAA I MAA
A’LAMU WA MAA LAA A’LAM WA ANTA ‘ALLAAMUL GHUYUUBI BIRAHMATIKA YAA ARHAMAR
RAAHIMIIN. }}.
Artinya:“Ya Allah
Tuhanku Pemilik nikmat, tiada ada yang bisa memberi nikmat atas-MU. Ya Allah
Pemilik kebesaran dan kemuliaan. Ya Allah Tuhanku Pemilik kekayaan dan Pemberi
nikmat. Tidak ada yang patut disembah hanya Engkau. Engkaulah tempat bersandar.
Engkaulah tempat berlindung dan padaMUlah tempat yang aman bagi orang-orang
yang ketakutan. Ya Allah Tuhanku, jika sekiranya Engkau telah menulis dalam
buku besar-MU bahwa adalah orang yang tidak bebahagia atau orang yang sangat
terbatas mendapat nikmat-MU, orang yang dijauhkan daripada-MU atau orang yang
disempitkan dalam mendapat rizki, maka aku memohon dengan karunia-MU, semoga
kiranya Engkau pindahkan aku kedalam golongan orang-orang yang berbahagia,
mendapat keluasan rizki serta diberi petunjuk kepada kebajikan. Sesungguhnya
Engkau telah berkata dalam kitabMU yang telah diturunkan kepada Rasul-MU, dan
perkataan-MU adalah benar, yang berbunyi: Allah mengubah dan menetapkan apa-apa
yang dikehendaki-NYA dan pada-NYA sumber kitab. Ya Allah, dengan tajalli-MU
Yang Mahabesar pada malam Nisfu Sya’ban yang mulia ini, Engkau tetapkan dan
Engkau ubah sesuatunya, maka aku memohon semoga kiranya aku dijauhkan dari bala
bencana, baik yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui, Engkaulah Yang
Mahamengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Dan aku selalu mengharap
limpahan rahmatMU ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih.”
Kebaikan yang
diminta oleh seorang hamba Allah dari Tuhannya pada hakikat kenyataan nya
berharapan agar Allah swt. berkenan menghapus keburukannya atau dosanya, karena
amal kebaikan itu akan meniadakan keburukan, sebagaimana
firman-firman Allah swt. berikut ini :
إنَّ
الحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ
السَّـيِّئـاتِ
Artinya: "Sungguhlah bahwa
kebaikan meniadakan keburukan” ( Hud :
ayat 114 ).
ََاُوْلآئكََ
يُبَـدّلُ اللهُ سَيِّـئَاتِهِمْ حَسَـنَاتٍ
Artinya: “Mereka itulah
orang orang yang keburukannya diganti Allah dengan kebaikan”. (Al-Furqan
: 70).
ثُـمَّ
بَدَّلْـنَـا مَكَانَ السَّـيِّـئَةِ الحَسَـنَةَ
Artinya: “Kemudian keburukan
(yang ada pada mereka) Kami ganti dengan kebaikan”. (Al-A’raf:95).
Dan masih ada firman Allah swt.
yang menyerukan agar kita berlomba-lomba mengerjakan kebaikan.
Sedangkan dalam hadits dari Ibn
Mas’ud ra berkata:
وَعَنْ ابْنِ
مَسْعُوْد(ر) أَنَّ رَجُلأ أَصاَبَ مِنِ امْرَأَةٍ
قُبْلَةً فَاتَى النَّبِيِّ فَأخْبَرَهُ فَأنْزَلَ الله ُتَعَالَى
: وَأَقِمِ الصَّلآةَ طَرَفَىِ
النَّهَارٍوَزُلَفـاً مِنَ الَّليـلِ أِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهـِبْنَ السَّيئَاتِ.
فَقَالَ الرَّجُلُ : أَلِي هَذَا يَا رَسُولَ
الله ؟ قَالَ
: لِجَمِيعِ أُمّتِي
كُلِّهِمْ (رواه البخاري و مسلم )
Artinya:
“Seorang lelaki mencium wanita, maka ia datang kepada Nabi saw.
memberitahu hal itu. Maka Allah menurunkan (firman-Nya): ‘Tegakkan sholat pada
pagi dan sore, dan pada waktu malam. Sesungguhnya kebaikan itu dapat
menghapus keburukan' (QS.Hud:114). Maka orang itu bertanya: ‘Apakah hukum ini
khusus untukku’, wahai Rasulallah ? Jawab Nabi saw: ’Untuk semua
umatku’ ". (HR.Bukhori dan Muslim)
Setiap hari
kita dianjurkan beramal sholeh disamping amalan wajibnya, dan Allah swt. akan
memberi pahala bagi orang yang mengamalkannya. Lepas dari itu, kita mengenal
dalil-dalil didalam Islam yang menunjukkan bahwa ada hari-hari, bulan dan
malam-malam tertentu yang mana pada waktu-waktu tertentu tersebut Allah swt. lebih
meluaskan ampunan,kurnia serta rahmat-Nya kepada hamba Allah yang sedang
beramal sholeh pada waktu-waktu tersebut melebihi daripada hari-hari,
malam-malam atau bulan-bulan biasa. Masalah-masalah ini semua yang penting
adalah agar orang tidak menyakini bahwa pembacaan-pembacaan do’a,
peribadatan dan lain-lain pada hari atau bulan yang dimuliakan –diantaranya
malam nishfu Sya’ban itu– diwajibkan atau ditekankan oleh syariat,
sehingga nanti orang yang tidak sependapat dengan mereka, memandang salah
dan durhaka. Tidak lain kegiatan ibadah sunnah pada waktu-waktu tersebut adalah
fadhilah mubah bagi siapa yang beroleh taufiq Ilahi. Dan
orang-orang yang beroleh taufiq ilahi tidak banyak
jumlahnya.
Masih banyak
hadits lainnya yang tidak kami kemukakan dibab ini mengenai
keistemewaan-keistemewaan serta pahala beramal ibadah pada hari atau bulan-bulan
tertentu umpama: hari Jum’at, puasa pada hari Senin dan Kamis, bulan Ramadhan,
puasa 6 hari setelah hari Raya Idul Fithri, puasa pada hari ‘Asyura, giat beribadah
pada malam lailatul Qadr dan keistemewaan mengenai bacaan surat tertentu dari
Al-Qur’an dan lain sebagainya. Juga hadits-hadits yang meriwayatkan kemuliaan tempat-tempat
tertentu seperti tempat-tempat yang disebutkan pada manasik haji, keutamaan dari
tiga masjid, kesucian lembah Thuwa, tempat bekas berdirinya nabi
Ibrahin as. dan lain sebagainya. Dengan demikian kita bisa ambil kesimpulan
bahwa didalam Islam telah dikenal adanya keistemewaan dari Allah swt.
bagi orang yang beramal ibadah pada waktu-waktu dan ditempat-tempat tersebut.
Bila ada orang mengatakan bahwa semua hari, bulan, pembacaan ayat-ayat Qur’an,
serta tempat-tempat tertentu itu sama semuanya tidak ada yang lebih utama
satu sama lain, begitu juga amalan-amalan ibadah pada hari dan tempat-tempat
tertentu sama juga pahalanya, maka kami ingin bertanya pada mereka:
Apakah gunanya
riwayat-riwayat –mengenai pahala-pahala amalan tertentu, bacaan yang
mempunyai manfaat tertentu, pahala ibadah pada tempat-tempat, bulan-bulan dan
malam-malam tertentu, yang pada waktu-waktu tertentu ini Allah lebih
meluaskan Rahmat, Karunia dan Ampunan-Nya– kalau semuanya itu tidak ada
keistimewaannya atau kalau semua sama pahalanya dan keutamaannya? Apakah semua
dalil-dalil tersebut palsu, bohong, dho’if, harus dibuang dan dimunkarkan
karena tidak sesuai dengan akal kita atau karena berlawanan dengan pahamnya
sebagian ulama?
Kami sayangkan
masih adanya golongan muslimin yang sering aktif menteror sesama saudara
muslim yang mengamalkan amalan-amalan ibadah nawafil /sunnah atau
mubah yang telah kami kemukakan disitus ini. Golongan pengingkar ini setiap
kali datang bulan-bulan diantaranya bulan Maulidin Nabi saw., bulan
Sya’ban, bulan Rajab menyebarkan makalah-makalah dari website mereka
yang ditulis oleh ulama golongan ini. Ulama mereka menulis hadits-hadits
dan ayat Ilahi –yang menurut paham mereka– sebagai larangan mengamalkan
amalan-amalan mubah tersebut. Mereka ini tidak segan-segan langsung menvonnis
bahwa amalan-amalan yang diamalkan oleh kaum muslimin didunia pada
bulan-bulan tertentu itu sebagai amalan Haram, Bid’ah Munkar atau syirik
dan lain sebagainya. Tetapi herannya kaum muslimin yang mengamalkan ini
bertambah banyak, jadi bertambah banyak makalah-makalah yang mereka tulis
bertambah banyak orang yang mengamalkan amalan-amalan sunnah atau mubah
tersebut. Subhanallah.
Kalau kita
teliti lagi, perbedaan paham setiap ulama atau setiap madzhab selalu ada, dan
tidak bisa disatukan. Sebagaimana yang sering kita baca di kitab-kitab fiqih para
ulama pakar yaitu, Satu hadits bisa dishohihkan oleh sebagian ulama pakar
dan hadits yang sama ini bisa dilemahkan atau di palsukan oleh ulama pakar
lainnya. Kedua kelompok ulama ini sama-sama berpedoman kepada Kitabullah
dan Sunnah Rasulallah saw. tetapi berbeda cara penguraiannya. Begitu juga
halnya dengan hadits-hadits tentang keutamaan bulan Rajab dan amalannya,
keutamaan bulan Sya’ban dan amalannya, keutamaan nishfu Sya’ban dan
amalannya. Perbedaan pendapat amalan nawafil/ sunnah atau mubah ini sebenarnya
tidak perlu diperuncing atau dipertajam sehingga sering
mengakibatkan sesat-mensesatkan, benci-membenci antar sesama muslim. Siapa
yang akan mengamalkan kebaikan itu, silahkan, dan yang tidak akan
mengamalkan amalan-amalan kebaikan itu itu yah silahkan juga
!!
Kalau kita
telaah dalil-dalil keutamaan bulan dan malam nishfu Sya’ban, dalam
kenyataannya banyak beredar hadits –baik yang dhoif mau pun yang shohih atau
hasan– yang juga diakui oleh sebagian ulama golongan pengingkar ini
sendiri. Hanya sayangnya golongan tertentu ini –karena fanatiknya
dengan paham mereka sendiri– tidak segan-segan dan berani menvonnis
bahwa amalan amalan itu semuanya bid’ah munkar yang harus
diperangi dan lain sebagainya. Yang sering digembar-gemborkan oleh golongan ini
ialah tentang amalan-amalan; Tawassul, Tabarruk, menghidupkan malam Nishfu
Sya’ban, peringatan maulidin Nabi saw. dan sebagainya. Alasan mereka: “Rasulullah
saw. tidak pernah memerintahkan dan mencontohkannya. Begitu juga para
shahabatnya tidak ada satu pun diantara mereka yang mengerjakannya.
Demikian pula para tabi’in dan tabi’ut-tabi’in”. Atau ucapan mereka:
“Kita kaum muslimin di perintahkan untuk mengikuti Nabi saw. yakni mengikuti
segala perbuatan Nabi. Semua yang tidak pernah beliau lakukan, mengapa justru
kita yang melakukannya..? Bukankah kita harus menjauhkan diri dari
sesuatu yang tidak pernah dilakukan Nabi saw., para sahabat, ulama-ulama
salaf? Karena melakukan sesuatu yang tidak pernah dikerjakan oleh Nabi adalah
bid’ah”.
Kaidah seperti
itulah yang sering dijadikan pegangan dan dipakai sebagai perlindungan oleh
golongan pengingkar ini, juga sering mereka jadikan sebagai dalil/hujjah
untuk melegitimasi tuduhan bid’ah mereka terhadap semua perbuat an amalan
nawafil atau mubah tersebut. Terhadap semua ini mereka langsung
menghukumnya dengan ‘sesat, haram, munkar, syirik dan sebagainya’
tanpa mau mengembalikannya kepada kaidah-kaidah atau melakukan penelitian terhadap
hukum-hukum pokok/asal agama.
Omongan mereka
seperti ‘Rasulallah saw., para sahabat dan tabi’in tidak pernah
melakukan amalan.... ’, seakan-akan mereka itu pernah hidup pada zamannya
Rasulallah saw. atau zamannya para sahabat beliau saw. sehingga menyaksikan
dengan mata kepala sendiri amalan-amalan yang diamalkan oleh Nabi saw. dan para
sahabat beliau saw.!
Sebagaimana
yang telah kami kemukakan sebelum nya bahwa Allah swt. berfirman: “Apa saja
yang didatangkan oleh Rasul kepadamu, maka ambillah dia dan apa
saja yang kamu dilarang daripadanya, maka berhentilah (mengamalkannya)”.
(QS. Al-Hasyr : 7). Dalam ayat ini tidak dikatakan: ‘Dan
apa saja yang tidak pernah dikerjakannya (oleh Rasulallah), maka
berhentilah (mengerjakannya)’. Begitu juga hadits Rasulallah saw.: “Jika
aku menyuruhmu melakukan sesuatu, maka lakukanlah semampumu dan jika aku
melarangmu melakukan sesuatu, maka jauhilah dia”. (HR.Bukhori). Dalam
hadits ini Rasulallah saw. tidak bersabda; ’Apabila sesuatu itu tidak
pernah aku kerjakan, maka jauhilah dia’.
Dengan demikian
memahami makna ayat dan hadits yang terakhir itu, kita bisa mengambil
kesimpulan: Dalil untuk mengharamkan sesuatu perbuatan haruslah
menggunakan nash yang jelas, baik itu dari Al-Qur’an mau
pun Hadits yang melarang dan mengingkari perbuatan tersebut. Jadi bukan
seenaknya menurut pemikirannya sebagian orang. Semua perbuatan yang diharamkan
atau dihalalkan oleh syari’at Islam sudah jelas diterangkan dalam Sunnah
Rasulallah saw., bila tidak ada keterangan yang jelas mengenai suatu amalan,
maka para ulama akan meneliti dahulu apakah amalan yang bersangkutan itu berlawanan
dengan hukum yang telah digariskan oleh syari’at Islam (hukum pokok Islam).
Dengan demikian ayat dan hadits tersebut jelas maknanya: Bahwa suatu
perbuatan tidak boleh diharamkan hanya karena alasan bahwa Nabi saw.,
para sahabat atau salafus sholih tidak pernah meng-amalkannya!.Begitu
juga tidak semua kata-kata Bid’ah (rekyasa yang baru) itu
otomatis haram, sesat dan lain sebagainya. Banyak sekali amalan para
sahabat yang Bid’ah pada zaman Rasulallah saw. mau pun setelah wafat
beliau yang tidak pernah diajarkan dan di perintahkan oleh beliau saw.. Tetapi
tidak ada satu pun dari mereka yang mengatakan bahwa amalan Bid’ah para sahabat
itu itu adalah haram, syirik dan lain sebagainya. (keterangan lebih mendetail
silahkan membaca bab Bid’ah dibuku ini)
Dalil-dalil
golongan pengingkar dan jawabannya:
Golongan
pengingkar menulis beberapa hadits dan wejangan para ulama yang membidáhkan
munkar amalan bulan Sya'ban dan Rajab antara lain tulisan mereka ialah:
Hadits pertama: “Barangsiapa
yang shalat seratus raka’at pada malam nishfu dari bulan Sya’ban, ia baca pada
tiap-tiap raka’at sesudah al-Fatihah, Qulhu sepuluh kali, maka tidak seorang
pun yang shalat seperti itu melainkan Allah kabulkan semua hajat yang ia minta
pada malam itu…sampai akhir hadits”.
Hadits Kedua: “Barangsiapa
yang membaca pada malam nishfu Sya’ban Qulhuwallahu ahad seribu kali dalam
seratus raka’at…sampai akhir hadits”.
Hadits Ketiga: “Barangsiapa
yang shalat pada malam nishfu Sya’ban 12 raka’at, ia baca pada tiap-tiap
raka’at Qulhu 30 kali ………sampai akhir hadits”.
Hadits Keempat: “Riwayat
yang menerangkan bahwa Nabi saw. Shalat nishfu Sya’ban 14 raka’at, setelah
selesai beliau membaca al-Fatihah 14 kali, qulhu 14 kali, ayat kursi satu
kali......sampai akhir hadits”.
Kata mereka
selanjutnya:
Imam Ibnu Jauzi berkata,
“Tentang hadits-hadits (diatas) ini kami tidak ragu lagi tentang palsunya,
semua rawi-rawinya pada tiga hadits (nomer pertama s/d ketiga) majhul
(tidak diketahui keadaannya oleh ahli hadits). Dan (hadits) ini (yang keempat)
juga maudhu (palsu) dan sanadnya gelap (tidak diketahui).
Imam Nawawi berkata:
“Shalat rajab, shalat nishfu Sya’ban adalah dua Bid’ah, Munkar lagi Jelek”.
(As-Sunan wal Mubtada’at halaman 144,145 karangan Syaikh Muhammad Abdussalam
Al-Hudlori).
Ibnu Taimiyah berkata:
“Shalat ragha’ib (shalat pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab), dan
shalat pada awal malam bulan Rajab, dan shalat pada awal malam Mi’raj, dan
shalat Al-Fiyah (seribu) malam nishfu Sya’ban, adalah Bid’ah
dengan kesepakatan pemuka-pemuka Agama (Islam). Sedang hadits-hadits yang
diriwayatkan (semuanya?) Dusta dengan Ijma’ Ahli Ilmu Hadits”.
(Fatawa Ibnu Taimiyah jilid 23 hal.131 s/d 135).
Imam Fatany berkata:
“Tentang shalat nishfu Sya’ban itu tidak ada satu pun kabar atau riwayat
(yang shahih) melain- kan riwayat yang dho’if atau palsu. Oleh
karena itu janganlah kita tertipu dengan disebutnya (shalat nisfu itu) di kitab
QUT dan Ihya’ dan yang selain keduanya”. (As-Sunan wal Mubta-da’at
hal.144 dan 145). Dikitab Ihya karangan Imam Al-Gazali memang ada tersebut
disunatkannya shalat nishfu Sya’ban itu. Oleh karena itulah Imam Fatany
memperingat kan kita supaya jangan tertipu dengan disebutnya dikitab Ihya itu
dimana pengarangnya seorang Imam besar namun manusia manakah yang tidak
mempunyai salah?
Imam Al-Iraqi yang
mengoreksi hadits-hadits yang terdapat diKitab Ihya mengatakan, “Hadits-hadits
tentang shalat malam nishfu Sya’ban itu adalah hadits yang Bathil,dan
Ibnu Majah meriwayatkan dari hadits Ali, apabila datang malam nishfu Sya’ban
maka shalatlah pada malam- nya dan puasalah pada waktu siangnya. Tapi semua sanad
nya dlo’if ! (Ihya ‘Ulumid din jilid 1 halaman 203 oleh: Imam
Al-Gazali)
Jawaban:
Tidak adanya
pengakuan atau kepercayaan –para Imam diatas itu– tentang
hadits-hadits, yang berkaitan dengan sholat pada malam nishfu Sya’ban
yang ditentukan bilangan raka’atnya dan bacaan-bacaan tertentu
didalam sholat tersebut, bukan berarti mereka ini mengharamkan
orang yang mengamalkan sholat sunnah atau mubah pada malam nishfu Sya’ban itu.
Para imam ini hanya mengatakan –semua amalan yang telah dikemukakan dalam
hadits tersebut– itu bid’ah (rekyasa baru), karena ,menurut mereka,
Rasulallah saw. tidak pernah memerintahkan atau mengucapkan tentang ketentuan
atau cara sholat dan bacaannya pada malam nishfu Sya’ban atau pada bulan Rajab.
Bila benar Rasulallah saw. tidak pernah mensunnahkannya, tidak lain yang dicela
oleh para ulama diatas ialah mencela atau mensesatkan orang yang mengemukakan
hadits atas nama Rasulallah saw., yang mana beliau saw sendiri tidak pernah
mengucapkannya! Jadi bukan amalan ibadahnya yang dicela atau disesatkan,
selama amalan ibadah ini tidak keluar dari yang telah digariskan oleh syari’at
Islam!! Karena syari’at tidak melarang orang sholat sunnah muthlaq
berapa raka’at yang mereka kehendaki dengan bacaan apa pun dari Al-Qur’an.(baca
keterangan bid'ah disitus ini dan keterangan berikut
ini).
Jadi para ulama
tadi tidak mengharamkan orang-orang yang mengamalkan amalan sholeh pada
malam nishfu Sya’ban.Para Imam itu juga tidak mengingkari adanya hadits
Rasulallah saw. lainnya yang diakui oleh para ulama pakar lainnya
mengenai keutamaan bulan dan malam nishfu Sya’ban
tersebut. Umpamanya hadits yang telah kami kemukakan sebelumnya dari Usamah bin
Zaid bahwa Rasulallah saw. bersabda: ‘..pada bulan Sya’ban diangkatnya
amalan-amalan keRabbul ‘Alamin....sampai akhir hadits’. Begitu juga hadits yang
diriwayatkan dari ‘Aisyah ra. bahwa Rasulllah saw. bersabda:.’...pada malam
nishfu Sya’ban Allah swt. akan mengampuni orang yang mohon ampun ...sampai
akhir hadits’ dan hadits-hadits lainnya. Mengapa justru golongan
pengingkar ini yang memutuskan bahwa semua amalan-amalan ibadah pada
bulan dan nishfu Sya’ban adalah bid’ah munkar serta melarang
orang extra sholat sunnah dan amalan ibadah lainnya pada waktu yang mulia
tersebut?
Begitu juga
golongan pengingkar dan pengikutnya ini mempunyai paham bahwa hadits-hadits
yang dhoif –walaupun dalam masalah kebaikan– tidak boleh
untuk diamalkan, dengan lain perkataan, bila amalan yang tercantum di dalam
hadits dhoif itu diamalkan maka otomatis menjadi haram atau bid’ah
sesat yang harus diperangi.
Akidah mereka
seperti itu telah menyalahi Ijma’ (sepakat) Ulama yang mengatakan: “Hadits yang
dhoif itu boleh diamalkan bila berkaitan dengan Fadhail ‘Amal
(amalan-amalan yang mulia/ baik)”. Hadits dhoif adalah hadits yang
mempunyai asal/akar tetapi belum memenuhi syarat-syarat hadits hasan
atau shohih, misalnya karena ada diantara perawi dari hadits tersebut yang majhul
(tidak dikenal) atau lemah hafalannya. Tetapi bila banyak beredar
hadits dhoif mengenai amalan yang sama dan diriwayatkan oleh berbagai para
perawi lainnya maka dia meningkat menjadi hadits Hasan/ Baik, begitu juga hadits Hasan bila banyak diriwayatkan oleh para perawi
yang berbeda-beda dia akan meningkat menjadi hadits shohih. Hanya
dengan satu hadits saja –walau pun misalnya hadits ini lemah– tetapi
banyak diriwayatkan dari berbagai jalan sudah cukup buat kita sebagai anjuran
dalil untuk mengamalkan amalan-amalan sholeh pada kesempatan emas tersebut
yaitu pada malam nishfu itu. Apalagi masih ada dalil yang tidak dhoif mengenai
keutamaan bulan dan malam nishfu Sya’ban itu. Dengan demikian orang tidak bisa
main pukul sama rata bahwa semua hadits mengenai kemuliaan bulan dan malam
nishfu Sya’ban adalah munkar!
Sekali lagi,
umpama saja, kita benarkan bahwa tidak ada cara tertentu yang sah dari
Rasulallah saw. untuk beribadah pada malam tersebut, ini bukan berarti orang tidak
boleh atau haram untuk sholat sunnah Muthlaq atau berdo’a
pada malam nishfu Sya’ban yang mulia itu. Dimana dalilnya dari Rasulallah
saw. atau dari para sahabat atau dari para salaf bahwa orang dilarang/haram
mengamalkan ibadah (sholat, membaca do’a dan lain sebagainya) pada
malam tersebut? Sudah Tentu Tidak Ada! Karena semuanya itu merupakan
amalan-amalan sholeh. Agama Islam tidak pernah melarang orang mengamalkan
kebaikan selama hal ini tidak berlawanan dengan yang telah digariskan oleh
syari’at, serta tidak disyariatkan sebagai amalan wajib! Malah sebaliknya
syari’at sering menganjurkan agar kita selalu mengamalkan amalan-amalan
sholeh/kebaikan! Apakah orang yang berdo’a, sholat sunnah Muthlaq bukan
termasuk sebagai amalan sholeh? Tidak ada satu pun dari golongan muslimin yang
mengamalkan amalan ibadah pada malam nishfu mempunyai firasat bahwa amalan itu
adalah amalan yang diwajibkan oleh syari’at Islam, tidak lain ini hanya
omongan atau isu-isu yang diada-adakan oleh golongan pengingkar
ini!
Jangan lagi
pada malam atau bulan-bulan yang dimuliakan oleh Allah swt. yang masih ada
dalilnya, pada hari-hari biasa saja tidak ada larangan untuk
sholat sunnah atau berdo’a kepada Allah swt., selama sholat sunnah Muthlaq (yang
hanya berniat sholat saja) tidak dikerjakan pada waktu-waktu yang dilarang oleh
agama. (ump. setelah sholat Shubuh, setelah sholat ‘Ashar dan lain sebagainya
yang disebutkan dalam kitab-kitab fiqih). Firman Allah swt.dalam surat
(Al- Mu’min :60); “..Berdo’alah padaKu Aku akan mengabulkannya” juga
firman-Nya dalam surat Thaahaa:14; ‘..Dan dirikanlah sholat untuk
mengingat-Ku’. Dalam ayat ini Allah swt. tidak membatasi lafadh/kalimat do’a
yang harus dibaca, begitu juga Dia tidak membatasi hanya sholat wajib
saja, malah ada firman Allah swt. agar manusia sholat sunnah tahajjud (sholat
waktu malam) atau amalan-amalan sunnah disamping amalan
wajibnya!
Perkataan
Imam Nawawi: “Bahwa shalat satu bentuk ritual yang bid’ah dimalam
itu (malam nishfu) adalah shalat 100 rakaat, hukumnya adalah bid’ah. Sama
dengan shalat raghaib 12 rakaat yang banyak dilakukan di bulan Rajab, juga
shalat bid’ah. Keduanya tidak ada dalilnya dari Rasulullah saw. Beliau (Imam
Nawawi) mengingatkan untuk tidak terkecoh dengan dalil-dalil dan anjuran baik
yang ada di dalam kitab Ihya’ Ulumiddin karya Al-Ghazali, maupun di dalam kitab
Quut Al-Qulub karya Abu Talib Al-Makki”. Jelas yang dimaksud Imam Nawawi
ialah sholat bentuk ritual yang ditentukan 100 raka’at dimalam nishfu
Sya’ban dan sholat Raghaib 12 raka’at di bulan Rajab itu Bid’ah
(rekayasa yang baru) yang tidak ada dalilnya dari Rasulallah saw. Tetapi
beliau tidak mengatakan bahwa amalan itu ‘Bid’ah yang Haram
dikerjakan’!
Berapa banyak
riwayat yang menyebutkan amalan ibadah sholat sunnah atau bacaan-bacaan didalam
sholat yang diamalkan para sahabat yang sebelum dan sesudah nya tidak pernah
diperintahkan oleh Rasulallah saw. atau tidak ada dalilnya dari beliau saw..
Begitu juga Sayyidina ‘Umar bin Khattab ra. pernah mengatakan ‘Bid’ah yang
nikmat’ pada sholat Tarawih, Siti Aisyah ra sendiri pernah membid’ahkan sholat
Dhuha yang beliau kerjakan dan lain sebagainya, yang telah kami kemukakan
pada bab Bid’ah dibuku ini. Tetapi tidak ada satu pun dari para sahabat yang
mengatakan bahwa kata-kata ‘Bid’ah’ itu otomatis Haram, Munkar yang
harus diperangi. Pikirkanlah !
Sholat sunnah Muthlaq
itu boleh dilakukan kapan saja (kecuali waktu-waktu tertentu yang
dilarang) dan berapa saja jumlah raka’at yang di kehendaki. Sholat
sunnah itu menurut ilmu Fiqih dibagi menjadi dua macam yaitu Muthlaq dan
Muqayyad. Untuk sunnah Muthlaq cukuplah orang berniat
shalat saja (sholat yang tidak ada
namanya).
Imam Nawawi
–rahimahullah– sendiri berkata: “Seseorang yang melakukan sholat sunnah dan
tidak menyebutkan berapa raka’at yang akan dilakukan dalam shalatnya itu,
bolehlah ia melakukan satu raka’at lalu bersalam dan boleh pula menambahnya
menjadi dua, tiga, seratus, seribu raka’at dan seterusnya. Apabila
seseorang sholat sunnah dengan bilangan yang tidak diketahuinya, lalu bersalam,
maka hal itupun sah pula tanpa perselisihan pendapat antara para ulama.
Demikianlah yang telah disepakati oleh golongan kami (madzhab Syafi’i)
dan diuraikan pula oleh Imam Syafi’i didalam Al-Imla”. (Dinukil dari
kitab Fiqih Sunnah Sayid Sabiq ,terjemahan Indonesia, jilid 2 cet.kedua th.1977
hal .11)
Pada halaman 12
dikitab yang sama diatas ini ditulis, bahwa Imam Baihaqi meriwayatkan
dengan isnadnya, “bahwa Abu Dzar ra. melakukan sholat (sunnah) dengan
raka’at yang banyak, dan setelah salam ditegur oleh Ahnaf bin Qais ra.,
katanya: ‘Tahukah anda bilangan raka’at dalam sholat tadi, apakah genap atau
ganjil’? Ia (Abu Dzar) menjawab: ‘Jikalau saya tidak mengetahui berapa
jumlah raka’atnya, maka cukuplah Allah mengetahuinya’, sebab saya pernah
mendengar kekasihku Abul Qasim (Nabi Muhammad saw.) bersabda –sampai disini Abu
Dzar menangis– kemudian dilanjutkan pembicaraannya; Saya mendengar kekasihku
Abul Qasim bersabda: ‘Tiada seseorang hamba pun yang bersujud kepada Allah satu
kali, melainkan diangkatlah ia oleh Allah sederajat dan dihapuskan daripadanya
satu dosa’ “. (Menurut al-Albani dalam kitabnya ,terjemahan bahasa
Indonesia, Tamamul Minnah jilid 1 hal. 292 cet.pertama th.2001 bahwa
hadits ini ada dalam shohih al-Baihaqi dan didalam- nya tidak ada perawi
yang diperselisihkan, begitu juga imam Ahmad telah meriwayatkan hadits
ini).Adapun mengenai sholat sunnah Muqayyad itu terbagi dua:
Pertama: Yang disyariatkan
sebagai sholat-sholat sunnah yang mengikuti sholat fardhu/wajib dan inilah yang
disebut sholat Rawatib (ump..sholat-sholat sunnah Fajr, Zhuhur, ‘Ashar,
Maghrib dan Isya’).
Kedua: Yang
disyariatkan bukan sebagai sholat sunnah yang mengikuti sholat Fardhu/wajib
(ump. Sholat Tasbih, sholat Istisqa dan lain-lain).
Abu Dzar ra. –sahabat Nabi
saw. yang terkenal– telah melakukan sholat sunnah Muthlaq (yang hanya
niat sholat saja), tanpa mengetahui berapa jumlah raka’at yang beliau kerjakan
itu. Tidak ada para sahabat yang menegor beliau dan mengatakan bahwa amalan itu
Bid’ah munkar, Haram dan sebagainya! Abu Dzar ra. juga
menyebutkan suatu dalil umum yang membolehkan amalan sholat sunnah itu berapa
pun jumlahnya yaitu ‘Tiada seseorang hamba pun yang bersujud kepada Allah
....sampai akhir hadits’. Mengapa justru golongan pengingkar ini berani
menvonnis amalan-amalan sholat sunnah Muthlaq pada malam nishfu sebagai bid’ah
munkar, haram dan lain sebagainya?
Imam Nawawi
sendiri telah mengatakan bahwa orang dibolehkan/sah sholat sunnah satu, dua,
sampai ratusan raka’at dengan satu kali salam bila sholat sunnah itu
tidak disebutkan berapa raka’at sebelumnya. Imam yang cukup terkenal ini pun
tidak mengingkari kebolehan orang untuk sholat sunnah (Mutlaq) terserah berapa
raka’at yang dia kehendaki, mengapa golongan pengingkar ini berani membid’ahkan
munkar atau haram orang yang mengamal kan ibadah sholat sunnah Muthlaq dimalam
yang mulia yaitu nishfu Sya’ban? Apakah Abu Dzar, Imam Nawawi itu bodoh, tidak
mengerti hukum fiqih hanya ulama golongan peng ingkar saja yang pandai,cerdas
dan menguasai ilmu fiqih?
Jadi para imam
yang dikemukakan oleh golongan pengingkar tadi hanya mencela atau memunkarkan
kepada orang yang meriwayatkan hadits atas nama Rasulallah saw. karena beliau
saw. –menurut penelitian mereka– tidak pernah menganjurkan amalan-amalan ibadah
tertentu pada malam nishfu atau pada bulan Rajab. Jadi bukan amal ibadahnya
yang dicela atau disesatkan.
Umpama saja
kita tolerans dengan golongan pengingkar yaitu membenar- kan paham mereka bahwa
para imam itu benar-benar mengharamkan amalan ibadah pada bulan Sya’ban atau
Rajab. Ini pun bukan suatu dalil yang harus di-ikuti karena dalam syari’at
tidak ada pengharaman sholat sunnah dengan bacaan-bacaan tertentu dalam sholat
tersebut. Malah sebaliknya banyak dalil yang menganjurkan agar kita
memperbanyak ibadah sunnah dan berdzikir serta banyak riwayat yang menulis
bahwa para sahabat mengamalkan amalan bid’ah hasanah yaitu menambah bacaan
dalam sholat fardhu yang tidak pernah dicontohkan atau diperintahkan oleh
Rasulallah saw.. (silhakan rujuk kembali pada bab Bid’ah dibuku ini)
Wahai saudaraku, janganlah seenaknya menghukum amalan ibadah sunnah atau mubah
sebagai bid’ah munkar atau haram dikerjakan! Menghukum sesuatu amalan
nafilah sebagai bid’ah munkar atau haram harus menunjuk kan nash yang
khusus atas keharaman amalan tersebut, jadi tidak seenaknya sendiri! Bila
kalian tidak mau mengamalkan amalan-amalan mubah ini, silahkan, itu urusan
kalian tidak ada orang yang mencela hal itu, karena tidak lain semuanya itu
hanya amalan sunnah atau mubah! Cukup banyak dalil baik dari firman Allah swt.
mau pun dari sunnah Rasulallah saw. agar manusia selalu berbuat kebaikan, dan
setiap kebaikan walau pun kecil akan dicatat pahalanya! Apakah sholat
sunnah atau do’a kepada Allah swt. itu bukan termasuk kebaikan?
Ibnu
Taimiyyah menghidupkan Nishfu Sya’ban dengan amalan yang
khusus.
Ibnu
Taimiyah mengkhususkan amalan sholat pada nishfu Sya’ban dan memujinya: Berkata
Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Majmu’ Fatawa pada jilid 24 halaman
131 mengenai amalan Nishfu Sya'ban sebagai berikut:
إذا صلَّى الإنسان ليلة النصف وحده أو في جماعة خاصة كما
كان يفعل طوائف من المسلمين فهو: حَسَنْ
Artinya:
"Apabila seorang itu menunaikan sholat pada malam Nishfu Sya'ban
secara individu atau berjamaah secara khusus sebagaimana
yang dilakukan oleh sebilangan masyarakat Islam maka hal itu adalah Baik".
Lihat bagaimana Ibnu Taimiyah sendiri memuji siapa yang menghidupkan amalan khusus pada malam Nishfu Sya'ban yaitu dengan menunaikan sholat sunnah pada waktu itu baik secara perseorangan mau pun secara berjama’ah, Ibnu Taimiyah menyifatkan amalan khusus itu sebagai Hasan/ Baik.
Pada
halaman 132 dikitab yang sama itu, Ibnu Taimiyyah mengakui adanya hadits yang
mengkhususkan untuk ibadah sholat malam Nishfu Sya’ban:
وأما ليلة النصف - من شعبان - فقد رُوي في فضلها أحاديث وآثار ، ونُقل عن طائفة من السلف أنهم كانوا يصلون فيها، فصلاة الرجل فيها وحده قد تقدمه فيه سلف وله فيه حجة (( فلا ينكر مثل هذا )) ، أما الصلاة جماعة فهذا مبني على قاعدة عامة في الاجتماع على الطاعات والعبادات
Artinya:
"(Berkenaan malam Nishfu Sya'ban) maka telah diriwayatkan mengenai
kemuliaan dan kelebihan Nishfu Sya'ban dengan hadits-hadits dan atsar, di nukilkan
dari golongan Salaf (orang-orang dahulu) bahwa mereka menunaikan
sholat khusus pada malam Nishfu Sya'ban, sholatnya seseorang pada malam itu
secara perseorangan sebenarnya telah dilakukan oleh ulama Salaf dan
dalam perkara tersebut terdapat hujjah/dalil maka jangan di-ingkari,
manakala sholat secara jama’ah (pada malam nishfu sya'ban) adalah dibina
atas hujah/ dalil kaedah pada berkumpulnya manusia dalam melakukan amalan
ketaatan dan ibadat". Dalam kitabnya Iqtido' As-sirot Al-Mustaqim
pada halaman 266 beliau mengatakan:
ليلة النصف مِن شعبان. فقد روي في فضلها من الأحاديث المرفوعة والآثار ما يقتضي: أنها ليلة مُفضَّلة. وأنَّ مِن السَّلف مَن كان يَخُصّها بالصَّلاة فيها، وصوم شهر شعبان قد جاءت فيه أحاديث صحيحة. ومِن العلماء من السلف، من أهل المدينة وغيرهم من الخلف: مَن أنكر فضلها ، وطعن في الأحاديث الواردة فيها، كحديث:[إن الله يغفر فيها لأكثر من عدد شعر غنم بني كلب] وقال: لا فرق بينها وبين غيرها. لكن الذي عليه كثيرٌ مِن أهل العلم ؛ أو أكثرهم من أصحابنا وغيرهم: على تفضيلها ، وعليه يدل نص أحمد - ابن حنبل من أئمة السلف - ، لتعدد الأحاديث الواردة فيها، وما يصدق ذلك من الآثار السلفيَّة، وقد روي بعض فضائلها في المسانيد والسنن
Artinya:
"(Malam Nishfu Sya'ban) telah diriwayatkan mengenai kemuliaannya
dari hadits-hadits Nabi dan pada kenyataan para sahabat telah menjelaskan bahwa
itu adalah malam yang mulia dan dikalangan ulama As-Salaf yang mengkhususkan
malam Nishfu Sya’ban dengan melakukan sholat khusus padanya dan berpuasa
bulan Sya'ban, ada pula hadits yang shohih. Ada dikalangan Salaf (orang
yang terdahulu), sebagian dari ahli Madinah dan selain mereka sebagian
dikalangan Khalaf (orang belakangan) yang mengingkari kemuliannya
dan menyanggah hadits-hadits yang diriwayatkan padanya seperti hadits:
'Sesungguhnya Allah swt. mengampuni padanya lebih banyak dari bilangan bulu
kambing bani kalb'. Akan tetapi disisi kebanyakan ulama ahli Ilmu atau kebanyakan
ulama Madzhab kami dan ulama lain adalah memuliakan malam Nishfu Sya’ban,
dan yang demikian adalah kenyataan Imam Ahmad bin Hanbal dari ulama
Salaf, karena cukup banyak hadits yang menyatakan mengenai kemuliaan
Nishfu Sya'ban, begitu juga hal ini benar dari kenyataan dan kesan-kesan
ulama As-Salaf, dan telah dinyatakan kemuliaan Nishfu Sya'ban dalam banyak
kitab hadits Musnad dan Sunan". Demikianlah pendapat Ibnu Taimiyyah
mengenai bulan dan malam Nishfu Sya'ban.
Jelas
sebagai bukti bahwa Ibnu Taimiyah sendiri mengakui dan tidak mengingkari kebaikan
amalan khusus pada nishfu Sya’ban termasuk didalamnya sholat sunnah.
Belliau juga mengatakan bahwa amalan ibadah pada malam nishfu Sya’ban
dikerjakan oleh para Salaf. Tetapi sayangnya golongan peng-
ingkar yang mengaku sebagai penerus akidah Ibnu Taimiyyah ini telah meng
haramkan dan membid’ahkan mungkar amalan dalam bulan dan nishfu
Sya’ban ini? Mereka hanya menyebutkan kata-kata Ibnu Taimiyyah yang sepaham
dengan mereka tetapi kata-kata Ibnu Taimiyyah yang tidak sepaham, mereka
kesampingkan! Apakah mereka ini juga berani membid’ahkan mungkar Ibnu
Taimiyyah? Apakah mereka ini akan merubah atau mengarti kan kata-kata Ibnu
Taimiyah yang sudah jelas tersebut –sebagaimana kebiasaan mereka– sampai sesuai
dengan paham mereka?
Al-Qasthalani
dalam kitabnya, Al-Mawahib Alladunniyah jilid 2 halaman 59, menuliskan
bahwa para tabi’in di negeri Syam seperti Khalid bin Mi’dan dan Makhul
telah berjuhud (mengkhususkan beribadah) pada malam nishfu
sya’ban. Maka dari mereka berdua orang-orang mengambil panutan. Selanjutnya
Al-Qasthalany berkata perbedaan pendapat para ulama Syam hanya dalam bentuk
cara ibadah pada malam nishfu Sya’ban. Ada yang mengamalkan dimasjid secara
berjama’ah yaitu pendapat Khalid bin Mi’dan, Luqman bin ‘Amir dan
disetujui oleh Ishaq bin Rahawaih. Ada lagi yang mengamalkan sendiri-sendiri
dirumah atau ditempat lainnya, pendapat ini disetujui oleh Al-Auza’i dan
para ulama Syam umumnya.
Menghidupkan malam
nisfu sya`ban dengan amalan ibadah itu telah disepakati pula oleh para ulama
madzhab antara lain:
Ibnu
Abidin Al hanafi dalam kitab : Hasyiah Roddul Muhtar Juz 2 hal 25 ;
Ibnu
Najem Alhanafi dalam kitab Bahru Roiq juz 2 hal 56.2-
Imam
Dasyuqi Almaliki dalam Kitab Assyarhul kabir juz 1 Hal 399.3-
Imam
Syafii dalam Kitab Umm juz 2 hal 264,
Alkhatib
Syirbini dalam kitab Mughni Muhataj juz 1 hal 591.4-
IbnuTaimiyyah
Alhambali dalam kitab Majmu` Fatawa juz 23 hal 132
Ibnu
Rajab Al hambali dalam Kitab Lathiful Ma`arif hal 263 dan lain-lainnya.
Masih
banyak lagi pendapat para ulama yang membolehkan amalan ibadah khusus pada
malam nishfu Sya’ban karena merupakan amalan kebaikan yang taqarrub/ mendekatkan
diri kepada Allah swt. Dengan demikian para ulama salaf dari zaman
dahulu sampai zaman sekarang telah mengakui adanya amalan-amalan ibadah pada
malam nishfu Sya’ban. Wallahu A’lam
Sebagai manusia yang
penuh kekurangan dan kesalahan, kami mengharap masukan dan saran dari
Sumber :
http://islam-dan-sains.blogspot.com/p/bab-10-amalan-amalan-nishfu-syaban.html
Langganan:
Postingan (Atom)